
Eskalasi konflik antara Iran dengan Israel-Amerika Serikat terus mengalami peningkatan, lantaran Iran pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat membalas serangan AS dengan mengirim rudal ke pangkalan militer AS di Qatar.
Hikmahanto Juwana Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) mengatakan, Indonesia harus terus berpihak pada perdamaian, seiring dengan meningkatnya ketegangan Iran dan Israel-AS.
“Jadi, bukan berpihak pada yang bersenjata siapa, tapi harus mengkehendaki perdamaian,” katanya dalam Program Wawasan Radio Suara Surabaya, pada Selasa (24/6/2025).
Pihaknya menegaskan, Indonesia memiliki politik luar negeri bebas aktif untuk menjaga kedaulatan dan aktif dalam menyelesaikan isu-isu global.
Ketegangan antara Iran dan Israel-AS, kata dia, berbeda dengan Israel-Palestina. Ia menegaskan, yang terjadi di Palestina adalah penjajahan yang dilakukan oleh Israel.
“Soal Palestina agak beda, karena penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, sehingga harus mendukung Palestina,” ucapnya.
Dengan kondisi saat ini, ia mengatakan bahwa Indonesia juga harus menyiapkan rencana cadangan sebagai bentuk antisipasi jika eskalasi terus mengalami peningkatan.
Hikmahanto memandang, jika perang dunia ketiga benar-benar terjadi imbas panasnya Iran dan Israel-AS, belum tentu Indonesia aman, melainkan bisa saja terdampak atas perang tersebut.
“Sehingga, harus selalu punya rencana cadangan, apa yang dilakukan ketika ini berskalasi besar,” ucapnya.
BACA JUGA: Presiden Bersama Sejumlah Menteri Bahas Antisipasi Dampak Perang Iran-Israel di Hambalang
Seperti diketahui, meningkatnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel-AS berawal dari serangan yang terlebih dahulu dilancarkan oleh Israel pada 13 Juni 2025. Saat itu, militer Israel menyerang fasilitas militer dan bangunan Iran yang menewaskan beberapa penduduk Iran, termasuk petinggi militer Iran.
Menyikapi serangan tersebut, Iran melakukan balasan dengan menembakkan rudal-rudal balistik ke wilayah Israel. Kedua negara saling melakukan serangan.
Pada, 22 Juni 2024, Amerika Serikat kemudian ikut merespon ketegangan tersebut dengan meluncurkan serangan ke tiga fasilitas nuklir di Iran, yakni Natanz, Fordo, dan Isfahan.
Terbaru, pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat, Iran membalas serangan AS dengan meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS yang berada di Qatar.(ris/iss)