Sabtu, 13 Desember 2025

Macet Parah Akibat Acara di Graha Unesa Lidah Wetan, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalin

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kemacetan parah di Jalan Mayjen Jonosewojo mengarah ke PTC Surabaya akibat acara di Graha Unesa, Sabtu (13/12/2025). Foto: Andrew via WA SS

Arus lalu lintas di sekitaran Jalan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), di Kampus Lidah Wetan, Surabaya dikeluhkan masyarakat karena macet parah sejak, Sabtu (13/12/2025) pagi.

Kemacetan itu, dikarenakan adanya dua agenda yang berlangsung di hari yang sama di kawasan kampus Unesa, yakni peringatan HUT ke-80 PGRI dan Final Olimpiade Nasional (Omnas) 15.

Hingga Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB, kepadatan tidak hanya terjadi di depan Graha Unesa, tetapi merambat hingga kawasan Citraland dan Jalan Mayjen Jonosewojo depan PTC Surabaya.

Laporan yang diterima Suara Surabaya menunjukkan banyak bus besar dan kendaraan pribadi terparkir di sepanjang Jalan Kampus Unesa. Sebagian bus bahkan harus parkir di badan jalan karena area parkir di dalam Graha Unesa tidak mampu menampung seluruh kendaraan peserta.

Terkait hal ini, AKP Harianto Kanit Lantas Polsek Lakarsantri menjelaskan, kalau pengamanan dan pengaturan lalu lintas sebetulnya sudah dilakukan sejak pagi hari. Anggota mulai disiagakan sejak pukul 06.00 WIB, karena jumlah peserta kegiatan sangat besar.

Untuk jumlah peserta kegiatan HUT PGRI mencapai hampir 15 ribu orang, sehingga pergerakan kendaraan keluar-masuk kawasan Unesa menjadi sangat terhambat. Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya bus yang tidak tertampung di dalam area parkir.

“Karena pesertanya itu hampir 15.000. Jadi untuk keluar masuknya kendaraan melewati Jalan Raya Unesa Citralin ini sangat-sangat terhambat,” ujarnya waktu on air di Radio Suara Surabaya, Sabtu siang.

AKP Harianto juga menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan atas kondisi kemacetan yang terjadi.

“Jadi mohon maaf juga kepada pengguna jalan. Untuk keluar masuknya kendaraan di Graha Unesa saat ini juga sedang selesai dan bubaran untuk keluar masuknya kendaraan juga terhambat baik penjemputan maupun yang sudah ada di dalam parkir mau keluar,” ucapnya.

Terkait keluhan masyarakat soal bus-bus besar yang parkir di tepi jalan dan memakan badan jalan, AKP Harianto membenarkan kondisi tersebut. Ia menjelaskan, parkiran di dalam Graha Unesa tidak mencukupi untuk menampung seluruh kendaraan peserta.

“Betul sekali karena di dalam kendaraan-kendaraan kecil juga meluber. Jadi untuk kendaraan besar karena ada palang di pintu gerbang Graha Unesa itu tidak mencukupi juga akhirnya sebagian juga di luar untuk bus-bus besar itu,” jelasnya.

Untuk mengurai kemacetan, pihak kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup di sejumlah titik. Personel ditempatkan di depan Graha Unesa, bunderan, serta beberapa titik putar balik untuk mengatur arus kendaraan.

“Pengaturan ada yang sifatnya buka tutup. Buka tutup yang di depannya Graha Unesa-nya. Di bunderan Graha Unesa tadi itu,” kata AKP Harianto.

Ia memperkirakan proses penguraian kendaraan saat bubaran membutuhkan waktu sekitar dua jam. Menurutnya, kondisi ini mirip dengan situasi saat acara wisuda yang juga pernah digelar di lokasi yang sama.

AKP Harianto juga mengantisipasi potensi kepadatan tambahan karena di dalam kawasan Unesa masih berlangsung agenda Olimpiade Nasional yang memiliki sesi kegiatan berbeda.

Ia juga mengakui ada potensi benturan arus antara kendaraan yang keluar dari HUT PGRI, dan kendaraan yang masuk untuk agenda lain itu.

Terkait usulan penutupan sementara akses masuk ke kawasan Unesa, pihak kepolisian mengaku tengah berkoordinasi dengan jajaran Polsek Wiyung, karena sebagian wilayah terdampak berada di bawah kewenangan tersebut.

“Kami koordinasi dengan Wiyung, karena di bundaran (depan National Hospital) sana itu ikut Wiyung,” jelasnya.

Ia menambahkan, penutupan bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan perkembangan arus lalu lintas di lapangan. Untuk sementara, fokusnya mengeluarkan kendaraan dari area Graha Unesa, agar kepadatan tidak semakin parah.

“Nanti kami lihat perkembangannya kalau memang arah masuknya yang ke barat itu longgar kami masukkan,” ujarnya.

Adapun berdasarkan informasi panitia, agenda HUT ke-80 PGRI di Unesa Lidah Wetan ini dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah. Djoko Adi Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa kegiatan tersebut melibatkan ratusan armada bus, terdiri dari bus besar, minibus, dan kendaraan elf.

Sementara itu, Vinda Maya dari Tim Humas Unesa dalam keterangannya kepada Suara Surabaya menjelaskan bahwa Final Olimpiade Nasional berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu (13–14 Desember 2025), dengan peserta sekitar 6.000 siswa dan lokasi kegiatan tersebar di Graha Unesa serta Gedung Fakultas Bahasa dan Seni.

Hingga berita ini ditayangkan, proses pencairan kepadatan masih berlangsung. Karenanya, masyarakat diimbau untuk sementara waktu menghindari jalur Unesa Lidah Wetan dan mencari rute alternatif hingga arus lalu lintas kembali normal. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 13 Desember 2025
32o
Kurs