Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengajak semua pihak memaknai Hari Pahlawan dengan meneruskan perjuangan untuk kesejahteraan bersama.
Hal itu ia tekankan, setelah pelaksanaan Parade Surabaya Juang yang digelar dari kawasan Tugu Pahlawan hingga Balai Pemuda Surabaya, pada Minggu (2/11/2025).
“Kita diajarkan dalam teaterikal tadi, perjuangan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Maka saya berharap seluruh warga Surabaya ini, ayo berjuang,” katanya.
Eri mengatakan bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan. Mereka yang diberi kelebihan Tuhan dari segi harta, menurutnya bisa berkontribusi dari hartanya, begitu juga mereka yang memiliki keunggulan dari segi pikiran hingga fisiknya, juga bisa membantu dari kelebihan masing-masing.
“Ayo kita berjuang karena Surabaya masih ada yang membutuhkan, Surabaya masih ada tunting, Surabaya masih ada kebodohan, surabaya masih ada kemiskinan,” ucapnya.
Berbagai permasalahan di Surabaya, kata Eri, bisa diatasi dengan gotong royong semua pihak. Dan di peringatan Hari Pahlawan menurutnya jadi momentum yang bagus untuk menguatkan persatuan.
“Waktunya kita ini bersatu padu meneruskan perjuangan kemerdekaan, bukan saling padu, antara satu tetangga dengan tetangga yang lainnya, tapi bagaimana kita menjadi kekuatan besar,” ucapnya.
Pihaknya mengajak semua pihak untuk memaknai bulan November ini dengan berbagai perjuangan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
“Kita tunjukkan bahwa Surabaya bisa merdeka sejati, bukan untuk penguasanya, tapi untuk seluruh warga Surabaya. Jadi bukan untuk popularitas, tapi berjuang untuk warga dan kesejahteraan saudara-saudara kita, yaitu rakyat Surabaya,” tuturnya.
Seperti diketahui, dalan peringatan hari Pahlawan yang digelar dalam Parade Surabaya Juang, Eri berperan sebagai Gubernur Soerjo, tokoh kunci yang membacakan pidato dan memberangkatkan parade resmi di awal acara. Sementara Rini Indriani, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya memerankan tokoh Lukita Ningsih, seorang pimpinan Laskar Putri yang berperan vital di dapur umum perjuangan tahun 1945.
Parade tersebut melibatkan lebih dari dua ribu peserta. Pertunjukan teaterikal disajikan di tiga titik utama sepanjang rute dari Tugu Pahlawan sebagai pembuka, berlanjut ke Perempatan Siola dengan adegan perlawanan, dan mencapai klimaks pertempuran di Balai Pemuda.(ris/kir/ham)
NOW ON AIR SSFM 100
