
Nissan Motor Co. pada Kamis (29/5/2025), mengumumkan perusahaan mulai membuka program penawaran pensiun dini bagi karyawan di Amerika Serikat (AS), sebagai bagian dari upaya percepatan restrukturisasi untuk membalikkan kondisi bisnis yang sedang lesu.
Melansir kantor berita Kyodo, produsen mobil asal Jepang ini belum merinci jumlah karyawan yang akan mengikuti program tersebut. Namun paket pensiun dini ini diperkirakan menyasar karyawan di bagian administrasi, dan pabrik perakitan kendaraan.
Langkah ini merupakan bagian dari program efisiensi Nissan yang telah diumumkan sebelumnya bulan ini, termasuk rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 20.000 karyawan serta penutupan tujuh pabrik kendaraan di berbagai negara.
Sebagai produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, berdasarkan volume penjualan, Nissan juga telah menjalankan program pensiun sukarela di AS pada tahun lalu.
Kini, perusahaan berupaya memangkas lebih banyak tenaga kerja di pasar utama tersebut, di tengah penurunan penjualan yang dipicu oleh terbatasnya model hybrid dalam jajaran produknya.
Di Jepang, Nissan juga berencana membuka program pensiun dini bagi staf administrasi pada musim panas tahun ini. Menurut sumber yang dekat dengan perusahaan, program ini akan menjadi yang pertama dalam 18 tahun terakhir.
Nissan tengah memperkuat langkah efisiensi untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan pasar dan mengatasi kelebihan tenaga kerja, setelah mencatat kerugian bersih sebesar 670,90 miliar yen (sekitar 4,6 miliar dolar AS) pada tahun fiskal 2024. (ant/bil/ham)