
Tim operasi gabungan pencarian korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali melanjutkan operasi hari kedua dengan memperluas area yang disisir ke wilayah Selatan, Jumat (4/7/2025).
Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas menjelaskan operasi pencarian dikerahkan di sepanjang Pantai Ketapang atau lokasi datum kapal diprediksi tenggelam.
“Dalam pelaksanaan operasi pencegahan dan pertolongan menggelar di sepanjang Pantai Ketapang, minimal dari lokasi datum terakhir korban diprediksi atau kapal itu tenggelam sampai ke arah Selatan,” kata Eko di Pelabuhan Ketapang.
Seluruh elemen dari TNI, Polri, dan Basarnas dikerahkan dalam operasi pencarian hari kedua ini. Petugas tidak hanya menyisir di wilayah Selatan Pantai Ketapang namun juga di area Gilimanuk, Bali.
Eko menambahkan dari hasil evaluasi operasi pencarian kemarin, akan ada penambahan dua armada unsur laut dan satu pesawat dari TNI AL untuk memperluas jangkauan.
Tambahan armada yang dikerahkan itu adalah KRI Teluk Ende dan KRI Tongkol serta satu pesawat angkut militer CN-235.
“Kemudian SRU laut setelah semalam hasil rapat koordinasi dan evaluasi akan adanya penambahan perkuatan unsur laut. TNI menambah kekuatan dua unsur lautnya yaitu KRI Teluk Ende, kemudian KRI Tongkol serta satu CN-235,” jelasnya.
Operasi pencarian di jalur udara juga tetap dikerahkan dengan memanfaatkan helikopter dari unsur Polri dan Basarnas.
“Untuk dari Polri, dari Baharkam, nanti akan menambah satu kekuatan heli. Kemudian dari Basarnas ada satu heli. Kemudian satu dari potensi SAR karena posisinya di OSC Ketapang, saya ulangi di OSC Gilimanuk ada satu heli swasta dari Bali Air yang mereka siap. Nanti rencana kerjanya sudah diatur oleh SRU masing-masing,” tandasnya.
Sementara itu Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG menjelaskan terkait kondisi cuaca pada Jumat (4/7/2025) akan ada potensi hujan pada siang hari menjelang sore.
“Ada potensi hujan mulai hari ini hingga siang menjelang sore sekitarnya menjadi hujan rintik rawan dan seterusnya,” jelasnya.
Kemudian BMKG juga memprediksi tinggi gelombang bisa mencapai 1 meter, dengan kecepatan angin maksimum hingga 14 knot.
Namun kecepatan arus diprediksi cukup kencang hingga mencapai 2,1 meter per detik ke arah Selatan.
“Dan ini semakin ekstrem ketika berada di sebelah selatan Selat Bali tinggi gelombang bisa 2,5 hingga 3 meter. Ini yang menjadi konsen kita untuk upaya pencarian dan penolongan,” jelasnya.
Di sisi lain berdasarkan data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, jumlah korban yang ditemukan selamat 29 orang dan enam korban meninggal dunia, sementara 31 korban lainnya masih dalam pencarian.(wld/kir/faz)