Kamis, 17 Juli 2025

Pemkot Surabaya Cek Beras Oplosan di Pasar Tradisional

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tim Satgas Pangan Surabaya saat mengecek isi beras premium untuk memastikan ada tidaknya dugaan oplosan, Kamis (17/7/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengecek peredaran beras premium oplosan di pasar tradisional.

Agung Supriyo Wibowo Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya memimpin inspeksi mendadak (sidak) di dua pasar hari ini, Kamis (17/7/2025).

Ia menyebut, sidak ini menindaklanjuti informasi beras medium langka. Temuannya, ada tapi tidak sebanyak beras premium.

Agung Supriyo Wibowo Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya saat diwawancarai usai inspekdi mendadak (sidak) beras oplosan di pasar, Kamis (17/7/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Tim satuan tugas (satgas) pangan hari ini membuka beras premium untuk mengecek pecahan butirnya.

“Sebenarnya kalau premium itu kan pecahannya itu maksimal kan cuma 10 persen. Kalau sudah lebih dari itu kan medium,” ungkapnya.

Hasilnya, semua beras premium yang dicek, pecahan butirnya masih dalam batas wajar. Sehingga tidak ada dugaan oplosan.

“Kalau sudah pecahan, banyak pecahan itu namanya beras medium,” imbuhnya.

Ia menyebut, jika ada temuan, akan ditindaklanjuti oleh satgas pangan kepolisian.

Sidak hari ini dilakukan di Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang. Akan dilanjutkan Selasa pekan depan hingga menyasar 5 pasar pemantauan utama. Selain itu sidak juga menyasar perusahaan distributor.

“(Selain dua itu) Pasar Wonokromo, Pasar Soponyono, dan Pasar Genteng,” imbuhnya.(lta/kir)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 17 Juli 2025
28o
Kurs