
Anwar Ibrahim Perdana Menteri (PM) Malaysia mendukung Iran untuk mempertahankan hak dan martabat nasionalnya, dengan melancarkan serangan balasan ke Israel. PM Malaysia itu menegaskan negaranya menjunjung tinggi kedaulatan semua negara.
“Itulah sebabnya saya memberi tahu rekan-rekan kabinet saya, Malaysia harus menunjukkan kekuatannya. Kami adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dan kami harus membela hak-hak teman-teman kami, termasuk Iran, yang telah dirugikan. Kami membela hak Iran untuk membalas guna menegakkan martabat nasionalnya,” kata Anwar seperti dilansir Antara, Senin (16/6/2025).
Hal itu ditegaskan Anwar pada upacara penutupan Program Perak MADANI Rakyat (PMR) 2025, di Lumut Waterfront, Minggu (15/6/2025) kemarin.
Sebelumnya pada, Jumat (13/6/2025), militer Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran, yang menargetkan beberapa fasilitas nuklir dan rudal. Akibatnya, beberapa komandan militer dan ilmuwan senior Iran meninggal.
Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal balistik ke beberapa lokasi di wilayah pendudukan Israel, yang menyebabkan kematian, cedera, dan kerusakan bangunan.
Anwar memuji ketahanan Iran dalam mengembangkan kemampuannya di berbagai sektor, termasuk militer, meskipun menghadapi sanksi ekonomi yang berkepanjangan.
“Iran terus melakukan penelitian dan menanamkan disiplin di kalangan pemudanya, untuk menimba ilmu di bidang seperti kecerdasan buatan (karena beberapa pihak) menolak bekerja sama… namun Iran berhasil maju,” katanya.
“Sistem rudal antibalistik Iran bahkan mampu mencapai Tel Aviv, sebagai balasan terhadap Israel,” tambah PM Malaysia.
Pada saat yang sama, Anwar mengkritik sikap banyak negara Eropa yang mengutuk serangan balasan Iran terhadap Israel.
“Banyak negara Eropa mengkritik dan menyatakan kemarahan terhadap Iran. Namun ketika Israel melancarkan serangannya, mereka tetap diam… Saya tidak sependapat dengan itu,” katanya.
“Alhamdulillah, pimpinan Pemerintah MADANI (pemerintahan Anwar) terus menjunjung tinggi prinsip membela hak dan kedaulatan semua bangsa,” lanjut Anwar. (ant/bil/iss)