Selasa, 25 November 2025

Perlindungan Guru Diperkuat, Mendikdasmen dan Kapolri Sepakat Terapkan Restorative Justice

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Abdul Mu'ti Mendikdasmen saat memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024). Foto: Biro Pers Setpres

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) sebagai kado Hari Guru Nasional (HGN) 2025 guna meningkatkan perlindungan terhadap guru.

Dalam pidato upacara bendera Peringatan Hari Guru Nasional 2025, Abdul Mu’ti menjelaskan isi nota kesepahaman itu antara lain penyelesaian damai atau restorative justice bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam hal-hal yang berkaitan dengan tugas mendidik.

“Untuk melindungi para guru, Mendikdasmen telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kapolri. Isi kesepahaman itu antara lain penyelesaian damai atau restorative justice bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, LSM dalam hal-hal yang berkaitan dengan tugas mendidik. Guru adalah agen pembelajaran dan peradaban,” kata Mu’ti dalam siaran daring bertajuk Upacara Peringatan HGN 2025 di Jakarta, Selasa (25/11/2025), seperti dilaporkan Antara.

Lebih lanjut Mu’ti mengatakan tugas guru semakin berat pada era digital dan dunia global, karena guru dihadapkan pada tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan materialistis, saat kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan material.

Di samping itu, lanjutnya, guru juga dihadapkan pada tantangan sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi dan apresiasi yang rendah. Akibatnya, lanjut Mu’ti, ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, hingga berhadapan dengan aparat penegak hukum.

“Kondisi demikian harus diakhiri. Guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan para murid,” ucap Mu’ti.

Ia menambahkan kehadiran guru sebagai agen peradaban semakin diperlukan di tengah kompleksitas permasalahan murid, seperti masalah akademik, sosial, moral, spiritual, ketergantungan gawai, judi online (judol), kesulitan ekonomi, keharmonisan keluarga, dan sebagainya.

“Kehadiran guru kian diperlukan oleh murid di dalam dan di luar kelas sebagai figur inspiratif teladan, digugu dan ditiru sebagai orang tua, mentor, motivator, dan sahabat murid dalam suka dan duka,” kata Mu’ti. (ant/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 25 November 2025
33o
Kurs