Selasa, 11 November 2025

Presiden Tegaskan Pemerintah Mampu Selesaikan Persoalan Utang Kereta Cepat Whoosh

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
PT KCIC pastikan para penumpang Whoosh akan mendapatkan pelayanan optimal selama masa angkutan Lebaran 2025. Foto: PT KCIC

Prabowo Subianto Presiden menyatakan siap menyelesaikan persoalan pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang belakangan menjadi polemik.

Dalam keterangannya, hari ini, Selasa (4/11/2025), sesudah acara peresmian Stasiun Kereta Tanah Abang, di Jakarta Pusat, Presiden bilang sudah mempelajari persoalan Whoosh.

Menurutnya, transportasi publik seperti Whoosh jangan dilihat dari keuntungan atau kerugian finansialnya. Tapi, lebih kepada manfaatnya buat publik.

Selain itu, RI 1 menyebut Indonesia sekarang bisa menguasai teknologi kereta cepat, dan Whoosh merupakan salah satu simbol kerja sama Indonesia dengan Tiongkok.

“Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar Rp1,2 triliun per tahun. Itu mengurangi macet, polusi, perjalanan semua dihitung. Jadi, saya tidak kira kita kuasai teknologi. We are at an edge of best practice. Dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok. Jadi, sudahlah, saya sudah katakan Presiden RI yang ambil alih tanggung jawab. Jadi, tidak usah ribut, Kita mampu. Dan kita kuat. Duitnya ada,” tegasnya.

Sebelumnya, Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu) menolak penggunaan APBN untuk menanggung beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikelola PT KCIC.

Purbaya mendorong penyelesaian pembiayaan proyek strategis itu melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), yang punya kapasitas keuangan dan sumber dividen mandiri sekitar Rp80 triliun per tahun.

Menkeu menilai, langkah tersebut penting untuk memisahkan tanggung jawab antara Pemerintah dan sektor swasta. Sehingga, proyek infrastruktur tidak terus-terusan membebani APBN.

Sekadar informasi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) merupakan proyek strategis nasional yang digarap mulai 2016, dan resmi beroperasi Oktober 2023.

Nilai investasi proyek itu mencapai 7,27 miliar Dollar AS atau setara Rp118,3 triliun.

Sekitar 75 persen pendanaan proyek Whoosh berasal dari pinjaman China Development Bank. Lalu, sisanya dari modal pemegang saham, di antaranya PT KAI, Wijaya Karya, PTPN I, dan Jasa Marga.(rid/lta/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
24o
Kurs