Kamis, 7 Agustus 2025

Pria Obesitas 150 Kg di Surabaya Hidup di Garis Kemiskinan, Tapi Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
TU Ibu MS pria obesitas 150 kilogram saat ditemui di kosnya Jalan Brawijaya Kedurus 1 No.54, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis (7/8/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

MS (23 tahun) pria obesitas dengan bobot sekitar 150 kilogram sehari-harinya bekerja sebagai penjual tisu di sekitaran Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya

Namun dalam dua bulan terakhir, ia hanya terbaring di kamar kos berukuran kecil di Jalan Brawijaya Kedurus 1 No.54, Kecamatan Wonokromo, Surabaya akibat menderita sesak nafas dan penyakit hernia dua minggu ke belakang.

TU (57 tahun) Ibu MS mengaku bahwa saat ini ia hanya tinggal berdua bersama putranya di kamar kos berukuran sekitar 2×2 meter di kawasan Jalan Brawijaya Kedurus.

Pada Rabu (6/8/2025) kemarin, MS mendapat bantuan petugas Damkar Kota Surabaya karena kesulitan bergerak untuk dirujuk ke rumah sakit.

Petugas berupaya membantu Sarif berjalan menuju keluar lorong gang berukuran 80 sentimeter dengan bantuan kayu bambu dan oksigen pernafasan.

TU mengutarakan, putranya itu mengeluh sakit sesak nafas dan nyeri di bagian testis karena sakit hernia sehingga harus segera mendapat perawatan.

“Saya kan orang nggak punya terus minta surat rujukan gitu. Kan anaknya itu udah bilang sakit, enggak bisa jalan. Terus saya gini, gimana kalau mau di rujuk di RSAL gitu. ‘Enggak bisa, Bu. Ini kelasnya itu kecil BPJS-nya itu. Di RSI aja ya’ ya udah terserah pokoknya anak saya bisa sembuh gitu,” ucap TU waktu ditemui suarasurabaya.net, Kamis (7/8/2025).

Selama dua bulan terakhir, TU dan MS tak ada pemasukan karena tidak bisa berjualan tisu. Keduanya hidup serba pas-pasan hanya mengandalkan uang tabungan dan hutang.

Padahal TU tercatat sebagai warga Waringin, Kecamatan Wonokromo di KTP-nya. Namun ia mengaku tidak pernah terdata untuk menerima bantuan pemerintah.

“Ya, gak ada pemasukan dari mana-mana. Kemarin itu cari pinjaman buat makan, buat beli obat itu. (Gak ada bantuan dari pemerintah?) Gak ada sama sekali, gak pernah dikasih apa-apa,” ungkapnya.

Ibu paruh baya itu berharap mendapat perhatian pemerintah di tengah kondisi ekonominya dan masalah kesehatan putranya yang dirawat di RSUD dr. Soewandhie Surabaya.

“Kalau bisa dibantu ya alhamdulillah mudah-mudahan pemerintah ngasih tahu sama rakyat orang kecil dibantu ya alhamdulillah, enggak dibantu ya wis alhamdulillah yang penting dikasih umur panjang, sehat selalu,” tandasnya.(wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 7 Agustus 2025
28o
Kurs