Minggu, 20 Juli 2025

Puluhan Karya Seni Lukis Anak Disabilitas Dipamerkan Lewat Soerabaia Fashion Trend

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dua model sedang berpose di depan karya lukis anak disabilitas dari RAP Surabaya yang dimaperkan di Ciputra World Surabaya, Sabtu (19/7/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Puluhan karya seni lukis anak disabilitas dari Rumah Anak Prestasi (RAP) Surabaya jadi ajang pameran dalam rangkaian event Soerabaia Fashion Trend (FST) 2026 di Ciputra World selama 17-20 Juli 2025.

Vivamuda menjadi salah pendukung terselenggaranya rangkaian SFT 2026 dengan mengangkat tema Disability Empowerment.

Hanamata perwakilan Vivamuda sekaligus juri mengatakan total karya seni lukis dari anak-anak RAP Surabaya hampir mencapai 100 buah lukisan.

Menurut Hana karya-karya anak RAP Surabaya sangat layak untuk dihargai melalui ajang pameran.

“Gambar-gambar itu akan jadi inspirasi pola untuk digunakan peserta dalam Fashion Design Competition yang merupakan rangkaian SFT,” ujar Hana saat ditemui di Ciputra World Surabaya, Sabtu (19/7/2025).

Hanamata (sedang menunjuk) perwakilan Vivamuda sekaligus juri bersama Yunita Kosasih desainer saat melihat karya anak disabilitas anak-anak RAP Surabaya di Ciputra World Surabaya, Sabtu (19/7/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Selain itu seni lukis dari anak-anak RAP ini juga menjadi inspirasi pola untuk karya desainer Yunita Kosasih x Wiralagabae serta Mega Ma dalam rilisan yang ditampilkan di SFT 2026.

Yunita lantas menamai koleksinya sebagai “Still I Shine”. Sebanyak delapan looks karyanya yang ditampilkan pada, Sabtu (19/7/2025) hari ini, menjadi perayaan batin anak-anak RAP.

“Pola dibuat dari gambar-gambar mereka, apa adanya, tanpa filter, dan sangat emosional,” katanya.

Lewat koleksinya, Yunita mengubah kepolosan menjadi keanggunan serta kerentanan menjadi kekuatan.

Sementara itu Wiralagabae influencer dan bag designe yang menjadi kolaborator Yunita menamai koleksi tasnya dengan Nostalgia Masa Kecil. Sedangkan Mega Ma menamai koleksinya OBSCURA.

“Menggabungkan siluet struktural dengan permainan tekstur seperti lace, leather sintetis, dan layering hitam pekat, OBSCURA menantang batas antara maskulin dan feminin, lembut dan kuat,” jelas Mega Ma.

Nuansa deep monochrome, detail hardware metalik, dan potongan deconstructed menjadi ciri khas visual dari koleksi ini. Bagi Hana, Yunita, Wiralagabae, dan Mega Ma semua tampilan kali ini lebih dari sekadar mode.

“Ini sebuah penghormatan. Untuk mereka yang terabaikan,” pungkasnya.(wld/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 20 Juli 2025
24o
Kurs