
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), memastikan bahwa rencana pembangunan kereta gantung dari jalur pendakian wilayahnya menuju kawasan Gunung Rinjani tidak dapat dilanjutkan untuk sementara waktu.
Hal ini terjadi karena pihak investor belum memberikan tindak lanjut atas proyek tersebut.
“Kabar dari investor hilang, jadi batal,” ujar Lalu Wiranata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Lombok Tengah di Lombok Tengah, Jumat (4/7/2025)
Dilansir dari Antara Lalu menambahkan informasi bahwa peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung tersebut sebelumnya telah dilakukan pada 2022, melibatkan investor asal China dan ditargetkan selesai di 2025.
“Alasan batal kami tidak tahu. Kemungkinan alasan internal perusahaan,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah daerah telah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah provinsi NTB, agar mencarikan investor lain, sehingga pembangunan kereta gantung tersebut bisa terwujud.
“Kami berharap supaya dicarikan investor baru,” tambahnya.
Ia mengatakan pembangunan kereta gantung tersebut digagas dengan harapan dapat memperkuat pengembangan pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Selain itu, destinasi wisata tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisatawan asing maupun domestik di Lombok Tengah.
“Kami tetap mendukung pembangunan itu,” katanya.
Ia mengatakan jika kereta gantung tersebut terbangun, tidak hanya menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Namun, destinasi wisata tersebut bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Dampak ekonomi pasti ada. Semoga bisa terwujud,” katanya.
Lokasi pembangunan kereta gantung Rinjani berada di kawasan hutan lindung Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah dengan luas lahan mencapai 500 hektar dan panjang jalur sekitar 10 kilometer. Proyek ini juga mencakup berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan fasilitas wisata ini memerlukan anggaran Rp2,2 triliun. Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.
Sebelumnya pada Minggu (18/12/2022), Zulkieflimansyah Gubernur NTB bersama Lalu Fathul Bahri Bupati Lombok Tengah melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung tersebut.
Zulkieflimansyah mengatakan bahwa kereta gantung yang akan dibangun dari Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah, hingga Gunung Rinjani akan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke provinsi itu.
“Pembangunan kereta gantung ini menjadikan Provinsi NTB sebagai kawasan pariwisata yang lengkap,” ujarnya.
Gubernur tidak menampik setiap hal baru tentu selalu ada riak-riak, biasanya muncul akibat kurangnya sosialisasi dan komunikasi. Namun, bagi mereka yang tidak mampu mendaki Gunung Rinjani, pembangunan kereta gantung ini akan memungkinkan mereka melihat keindahan alam Lombok dari atas.
“Proyek ini ditargetkan akan rampung pada 2025,” katanya.(ant/ata/kir/faz)