
Setelah mengalami blokade selama 81 hari, kini sebanyak 87 truk bisa masuk ke wilayah Gaza.
Ismail Al-Thawabteh Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah mengatakan, 87 truk yang membawa berbagai jenis bantuan telah masuk ke Jalur Gaza, Rabu (21/5/2025) kemarin.
“Bantuan tersebut dialokasikan untuk sejumlah organisasi internasional dan lokal sebagai bagian dari upaya penyaluran kepada masyarakat Palestina guna memenuhi sebagian dari kebutuhan kemanusiaan mendesak mereka,” terangnya, melansir Antara, Kamis (22/5/2025).
Pada Senin (19/5/2025) lalu, Jalur Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari, termasuk bantuan medis, pangan, dan 50 truk bahan bakar, untuk menyelamatkan nyawa di tengah kelaparan yang semakin parah akibat penutupan perbatasan oleh Israel selama lebih dari dua bulan.
Sejak 2 Maret 2025, Israel memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza, menutup akses masuk bantuan kemanusiaan dan mendorong wilayah tersebut ke jurang kelaparan yang telah merenggut banyak nyawa.
Meski mendapat tekanan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, militer Israel terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023.
Serangan tersebut telah menewaskan hampir 53.700 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serbuannya ke wilayah kantong tersebut.(ant/kir/ipg)