
Pemerintah Spanyol tengah menyelidiki penyebab pemadaman listrik besar yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Semenanjung Iberia, termasuk Spanyol dan Portugal.
Pemadaman ini sempat mengganggu jutaan orang dan berlangsung hingga 20 jam di beberapa daerah.
Telepon, internet, dan layanan transportasi kini telah pulih. Toko-toko kembali buka dan aktivitas perkantoran berjalan seperti biasa pada Selasa pagi, sehari setelah insiden terjadi.
Pedro Sanchez Perdana Menteri Spanyol menyatakan, pemerintah telah membentuk komisi khusus untuk mencari tahu penyebab gangguan ini. Ia menegaskan bahwa semua kemungkinan akan ditelusuri, termasuk dugaan sabotase.
“Semua langkah akan diambil agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya dilansi dari Channel News Asia.
Sementara itu, pengadilan pidana tertinggi Spanyol, Audiencia Nacional, juga meluncurkan penyelidikan terpisah.
Mereka menduga pemadaman ini bisa jadi merupakan bentuk sabotase siber terhadap infrastruktur penting, dan kemungkinan dikategorikan sebagai tindak pidana terorisme.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, pihak pengadilan menyebut kemungkinan serangan siber tidak bisa diabaikan, mengingat dampaknya yang besar bagi masyarakat.
Namun, operator jaringan listrik Spanyol, Red Electrica (REE), serta pemerintah Portugal membantah adanya serangan siber. Direktur operasi REE, Eduardo Prieto, menyatakan tidak ada tanda-tanda intrusi dalam sistem mereka yang bisa memicu pemadaman tersebut.
Sebagai langkah lanjutan, Perdana Menteri Sanchez juga menggelar pertemuan darurat dengan pimpinan perusahaan listrik besar, seperti Endesa dan Iberdrola, untuk meminta dukungan mereka dalam penyelidikan ini.
“Kita harus melakukan perbaikan untuk memastikan keamanan pasokan listrik,” tulis Sanchez dalam pernyataan di platform X. (saf/ipg)