
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya menargetkan 607 bayi di bawah dua tahun (baduta) terbebas dari stunting, lewat Gebyar Lomba Bersama Wujudkan Surabaya Emas (BWSE) Jilid IV.
Rini Indriyani Ketua TP PKK Kota Surabaya mengatakan, gelaran BWSE Jilid IV telah dimulai sejak 30 Juni 2025 dengan melakukan sosialisasi ke seluruh ketua TP PKK tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Tujuannya untuk mempersiapkan peserta dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di wilayah masing-masing untuk terlibat aktif dalam program,” katanya, Minggu (6/7/2025).
Rini melanjutkan, pada jilid ini gelaran BWSE mengalami perubahan. Sebelumnya, hanya fokus pada anak stunting dan pra-stunting.
“Pada jilid ini, langkah kami lebih proaktif lagi dengan menargetkan 607 baduta yang menunjukkan indikasi T2 atau yang tidak mengalami kenaikan berat badan dua kali berturut-turut,” jelasnya.
Data 607 baduta itu, lanjut Rini, didapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dengan rincian, 150 bayi usia 0-6 bulan, 153 baduta usia 7-11 bulan, dan 304 baduta usia 12-24 bulan yang menjadi sasaran utama.
Rini menjelaskan, pelaksanaan BWSE Jilid IV ini berlangsung selama dua bulan, hingga 30 Agustus 2025 mendatang.
“Selama kegiatan, seluruh baduta peserta akan mendapatkan intervensi kesehatan dan gizi yang terpadu, meliputi pemeriksaan tumbuh kembang oleh dokter spesialis anak di tiap Puskesmas, hingga pemberian nutrisi tambahan berupa ikan, susu untuk usia 7-24 bulan, serta telur setiap hari selama dua bulan penuh,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Rini, peserta juga akan diberikan pendampingan serta pelatihan laktasi dan MPASI oleh konselor laktasi dari dokter spesialis anak.
Pendampingan tidak hanya sebatas gizi, namun juga melibatkan edukasi mengenai posisi menyuapi anak hingga pentingnya kebersihan lingkungan, dengan masukan dari berbagai disiplin ilmu.
“Harapannya, program ini dapat membantu orang tua terkait pola asuh anak dan mendidik anak,” tutupnya. (kir/saf/ham)