
Saat sedang asyik bermain golf di Tanah Kelahiran ibunya di Skotlandia, Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) justru dapat gelombang protes dari ratusan warga setempat, Sabtu (27/7/2025) waktu setempat.
Aksi unjuk rasa berlangsung di luar resor golf miliknya di Turnberry, sejumlah kota besar, serta di depan Konsulat AS di Edinburgh, Sabtu (waktu setempat). Para demonstran mengibarkan bendera Palestina, menuruni jembatan dengan tali (abseiling), dan meneriakkan tuntutan agar Trump dideportasi.
Melansir kantor berita NPR, di depan Konsulat AS, salah satu pengunjuk rasa mengangkat bagpipe di satu tangan dan poster bertuliskan: “Setidaknya karung udara panas ini ada gunanya.” Sementara itu, spanduk lain menyindir slogan Trump dengan tulisan: “Skotlandia sudah hebat.”
Niamh Cunvin-Smith (25 tahun), warga Inverness yang datang khusus ke Edinburgh untuk berunjuk rasa, mempertanyakan kehadiran Trump di negaranya.
“Kenapa orang yang sudah jadi narapidana bisa masuk ke negara kami dan main golf, padahal rakyat di sini tidak menyukainya?” katanya.
Meski Trump memiliki darah Skotlandia dari garis ibunya, jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga tidak menyukainya. Survei terbaru mengungkap, 71 persen warga Skotlandia berpandangan negatif terhadap Trump, angka yang lebih tinggi dari rata-rata penolakan terhadapnya di Inggris Raya secara keseluruhan, yakni 57 persen.
Trump sendiri terlihat bermain golf di resornya di Turnberry, sekitar 160 kilometer dari Konsulat AS. Konsulat itu sendiri ditutup sepanjang akhir pekan.
Untuk diketahui, Mary Anne MacLeod, ibu Trump, lahir dan dibesarkan di Pulau Lewis, Skotlandia, sebelum pindah ke New York pada usia 18 tahun, menikah dengan ayah Trump, memiliki lima anak, dan wafat pada tahun 2000.
ADapun Janet MacLeod-Trotter, salah satu demonstran yang sebetulnya merupakan kerabat jauh Trump, membawa poster bertuliskan “MacLeods against Trump.”
Ia menuding Trump menyalahgunakan warisan leluhurnya. “Banyak anggota klan MacLeod kecewa dengan sikapnya terhadap berbagai isu nasional dan internasional,” ujarnya.
MacLeod-Trotter juga mengungkap bahwa klannya malu karena nama keluarga mereka kini dikaitkan dengan lapangan golf baru di Aberdeenshire, yang akan diresmikan Trump untuk menghormati ibunya.
“Dia tidak pernah berkontribusi bagi warga Lewis, tempat asal ibunya. Dia hanya datang untuk membeli lahan dan mengisi kantongnya sendiri,” tambahnya.
Isu Epstein Ikut Menempel ke Trump
Isu-isu lain juga membayangi kunjungan pribadi Trump ke Skotlandia, termasuk kebijakannya soal Gaza, tarif perdagangan, dan hubungannya dengan Jeffrey Epstein, mantan rekan sekaligus pelaku kejahatan seksual yang telah meninggal dunia.
Setibanya di Glasgow pada Jumat (25/7/2025) malam, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak pernah diberi pengarahan terkait namanya dalam dokumen kasus Epstein.
Ia juga menyatakan memiliki kewenangan untuk memberikan grasi kepada Ghislaine Maxwell, mantan pacar Epstein yang kini menjalani hukuman 20 tahun penjara atas kasus perdagangan seks, namun mengaku belum memikirkannya.
“Kalian terlalu membesar-besarkan hal yang sebenarnya tidak besar,” kata Trump kepada media.
Ia justru menyarankan wartawan fokus pada tokoh lain seperti Bill Clinton atau pelaku kejahatan keuangan.
Namun, protes warga tetap menunjukkan kekhawatiran mereka. Di Edinburgh, sejumlah demonstran membawa poster bergambar Trump dan Epstein.
Bahkan, baru-baru ini muncul poster serupa di halte-halte bus London. Sebelumnya, aktivis diam-diam mengganti papan nama salah satu properti golf Trump dengan tulisan: “Disandingkan dengan Pulau Epstein.”
Publik Skotlandia juga mengkritik pengamanan Trump yang menggunakan dana publik, meski kunjungannya bersifat pribadi. Polisi Skotlandia harus dibantu oleh aparat dari berbagai wilayah Inggris, dan operasi keamanan itu diperkirakan menelan biaya jutaan dolar dari anggaran negara.
Serikat polisi setempat pun mengkhawatirkan beban kerja berlebih dan potensi keterlambatan penanganan kasus lain selama kunjungan Trump berlangsung.
Trump Akan Bertemu Pemimpin Uni Eropa
Trump sendiri dijadwalkan berada di Skotlandia hingga, Selasa (29/7/2025). Ia direncanakan bertemu dengan Keir Starmer Perdana Menteri Inggris, John Swinney Menteri Pertama Skotlandia, dan Ursula von der Leyen Presiden Komisi Eropa.
Meski Trump dan Starmer sebelumnya telah mengumumkan kesepakatan perdagangan terbatas pada Mei lalu, pertemuan kali ini disebut lebih bersifat perayaan ketimbang negosiasi lanjutan.
Namun, Trump belum menandatangani kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Ia menyebut pertemuannya dengan von der Leyen akan membahas hal tersebut dan memperkirakan ada “peluang 50-50” untuk tercapainya kesepakatan, meski masih ada “20 persoalan pelik.”
“Kalau deal dengan Uni Eropa jadi, itu akan jadi kesepakatan terbesar dari semuanya,” kata Trump.
Ia dijadwalkan kembali ke Inggris pada September mendatang untuk kunjungan kenegaraan ke Kastil Windsor dan bertemu Raja Charles III. Ini akan menjadi kunjungan kenegaraan keduanya, yang pertama dilakukan pada 2019 saat bertemu mendiang Ratu Elizabeth II. (bil/iss)