Minggu, 4 Mei 2025

UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian Anak-Anak di Gaza karena Blokade Israel

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Seorang bocah Palestina terlihat di antara reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Foto: Antara

Catherine Russell, Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) pada Jumat (2/5/2025) menyuarakan keprihatinan serius atas memburuknya kondisi anak-anak di Jalur Gaza di tengah blokade bantuan yang terus diberlakukan oleh Israel.

“Selama dua bulan terakhir, anak-anak di Jalur Gaza menghadapi gempuran tanpa henti, dan kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok, layanan dasar, dan perawatan yang menyelamatkan nyawa,” kata Russell dilansir Antara, Sabtu (3/5/2025).

“Setiap hari berlalu di tengah blokade bantuan, membuat mereka semakin terancam kelaparan, penyakit, dan kematian, tak ada yang bisa membenarkan ini,” katanya melanjutkan.

Russell pun menyoroti tantangan besar yang kini dihadapi keluarga-keluarga di Gaza. Mulai dari lahan pertanian yang hancur, terbatasnya akses ke laut, hingga kelangkaan pangan dan air bersih.

“Toko roti tutup, produksi air menurun, dan rak-rak pasar nyaris kosong. Bantuan kemanusiaan selama ini menjadi satu-satunya harapan hidup bagi anak-anak, dan kini stoknya hampir habis,” ujarnya.

Menurut badan PBB tersebut, lebih dari 75 persen rumah tangga di Gaza melaporkan penurunan akses terhadap air bersih.

“Mereka tidak memiliki cukup air untuk diminum, tidak bisa mencuci tangan saat dibutuhkan, dan sering kali dipaksa memilih antara mandi, membersihkan rumah, atau memasak,” kata Russell.

UNICEF juga memperingatkan tentang penyebaran penyakit secara cepat dan meningkatnya angka malnutrisi, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

“Vaksin semakin menipis dan penyakit mulai menyebar — terutama diare akut berair, yang kini menyumbang 1 dari setiap 4 kasus penyakit yang tercatat di Gaza. Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak di bawah lima tahun, yang berisiko tinggi kehilangan nyawa,” jelasnya.

“Kasus malnutrisi juga meningkat. Sejak awal tahun, lebih dari 9.000 anak telah dirawat karena malnutrisi akut,” tambah Russell.

Kepala UNICEF itu kembali mendesak agar blokade bantuan Israel dihentikan dan akses kemanusiaan dipulihkan.

“Kami kembali menyerukan agar blokade bantuan dihentikan, agar barang-barang komersial diizinkan masuk ke Gaza, agar para sandera dibebaskan, dan agar semua anak mendapat perlindungan,” tegasnya.

Sejak 2 Maret, Israel menutup seluruh perlintasan menuju Gaza, menghalangi masuknya pasokan penting ke wilayah tersebut, meskipun berbagai laporan telah menyebutkan adanya bencana kelaparan.

Militer Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza pada 18 Maret, mematahkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah tercapai dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 19 Januari lalu.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 52.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel di wilayah tersebut.(ant/kak/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Minggu, 4 Mei 2025
26o
Kurs