Senin, 25 Agustus 2025

Virus Campak Mewabah di Sumenep, 17 Orang Dilaporkan Meninggal

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat meninjau pasien anak terjangkit wabah Campak di RS Muh. Anwar Sumenep. Foto: Dokumen Dinkes Jatim

Sebanyak 17 warga Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia akibat wabah Campak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, 16 korban terkonfirmasi tidak pernah menjalani imunisasi, sedangkan satu lainnya tidak lengkap imunisasi.

Saat ini pemerintah setempat telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi wilayah Sumenep.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur telah menggelar rapat teknis untuk menangani KLB Campak di Kantor Bupati Sumenep pada Sabtu (23/8/2025) kemarin.

Dari rapat tersebut, penyebaran Vaksinasi MR atau Measles and Rubella yang belum merata jadi sorotan. Untuk itu Khofifah menginstruksikan adanya vaksinasi massal dalam menangani KLB campak.

Pemprov Jatim telah mengirimkan 9.825 vial vaksin MR dari Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Sumenep guna menyukseskan pelaksanaan vaksinasi.

Vakisasi Campak Rubela secara massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) telah dimulai hari ini Senin (25/8/2025) yang ditargetkan tuntas hingga Minggu (14/9/2025).

“Imunisasi serentak hari ini dilakukan di Sumenep. Jadi vaksinnya dari Kemenkes sudah turun. Dari pemprov sudah turun dua hari lalu saya kesana untuk memulai bahwa imunisasi serentak hari ini dipastikan bisa berjalan dengan lebih komprehensif,” ujar Khofifah di Surabaya, Senin (25/8/2025).

Vaksinasi MR yang tidak merata menjadi kendala atas mewabahnya campak di Sumenep hingga menyebabkan kematian 17 korban.

Untuk itu Khofifah meminta supaya distribusi vaksin turut melibatkan sejumlah pihak strategis mulai dari Pos Yandu, kepolisian, TNI, hingga akademisi dari Universitas Airlangga.

Selain memaksimalkan vaksinasi, upaya preventif sejak dini juga dilakukan dengan cara sosialisasi pentingnya vaksinasi Campak Rubela.

“Jika ada yang belum terjangkau maka harus dilakukan penjangkauan oleh masyarakat di lini paling bawah Pos Yandu saya mohon ikut membantu proses penjangkauan pak Babinsa, Bhabinkamtibmas. Kawan-kawan dari tim Unair hari ini juga turun Ikut memaksimalkan capaian dari imunisasi,” ungkapnya.

Sementara itu, dr. Anita Dokter Spesialis Anak RS Muh. Anwar Sumenep mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus Campak di Sumenep diakibatkan minimnya pengetahuan dari masyarakat tentang pentingnya pencegahan dari Campak itu sendiri.

Dokter Anita menjelaskan, Campak yang disebabkan oleh virus hanya bisa dicegah lewat vaksinasi di Campak Dasar dan Campak Booster.

Hingga saat ini, RS Muh. Anwar Sumenep sedang menangani enam belas orang anak pasien campak. Namun dr. Anita memastikan kondisi para pasien saat ini stabil.

“Alhamdulillah enam belas orang anak pasien campak kondisinya sudah stabil dan Insya Allah hari ini akan ada dua orang yang dipulangkan,” tandasnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 25 Agustus 2025
32o
Kurs