
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan, aksi premanisme yang ingin menguasai lahan parkir toko modern vukan bagian dari Organisasi Masyarakat (Ormas).
“Enggak (premanisme oleh ormas), karena malah ormasnya itu yang bantu kita. Jadi ormas di Surabaya itu sangat luar biasa,” kata Eri, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, ormas baik dari suku Madura, Batak, Ambon dan lainnya sama-sama menjaga Surabaya.
“Jadi preman-preman itu bukan orang-orang ormas, sing Pemuda Pancasila, sukune macam-macam. Tapi semuanya itu menjaga Surabaya,” ujarnya.
Menurutnya aksi premanisme itu dilakukan individu tidak terafiliasi ormas.
“Jadi kalau ada, ya berarti itu individu, oknum-oknum. Maka yang akan menjaga Kota Surabaya adalah Ormas. Dan saya sampaikan Ormas Surabaya sangat luar biasa,” tandasnya.
Ia menilai, jukir liar tidak akan ada di Surabaya bila toko modern mengindahkan aturan penyediaan jukir resmi.
Aturan itu tertuang dalam Perda Nomor 3 Tahun 2018, Perda Nomor 1 Tahun 2023 dan Perwali Surabaya Nomor 116. Pada Perda nomor 3 tahun 2018 disebutkan bahwa setiap tempat usaha harus memiliki tempat parkir.
Sementara Hadi Purwanto jukir resmi di salah satu minimarket Jalan Kartini mengaku mendapat ancaman dari sekelompok preman pada Kamis (5/6/2025) malam. Tindakan premanisme itu juga telah ditindak dan ditangkap oleh polisi.(lta/kir/faz)