Minggu, 27 Juli 2025

Yayasan Hartari Revitalisasi Kawasan Sungai Jagir, Hadirkan Ruang Terbuka Hijau dan Jogging Track

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Perwakilan dari Yayasan Hartari hingga Pemerintah Kota Surabaya saat berada di zona 3 kawasan Sungai Jagir yang telah dihadirkan ruang terbuka hijau dan jogging track, Sabtu (26/7/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Yayasan Harmoni Tirta Lestari (Hartari) merevitalisasi Zona 3 kawasan Sungai Jagir dengan menghadirkan ruang terbuka hijau dan jogging track sepanjang 200 meter pada Samator 50 Festival, Sabtu (26/7/2025).

Rachmat Harsono Pembina Yayasan Hartari sekaligus CEO Samator mengatakan, kawasan ruang terbuka hijau dan jogging track itu dirancang sebagai ruang publik inklusif, sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Yang kita pijak hari ini, merupakan jogging track baru yang dibangun dengan kolaborasi dan cinta lingkungan. Kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari semangat baru ini,” katanya di bantaran Sungai Jagir, Jalan Raya Kedung Baruk, Surabaya pada Sabtu (26/7/2025).

Rachmat Harsono Pembina Yayasan Hartari sekaligus CEO Samator saat memberi sambutan di bantaran Sungai Jagir, Jalan Raya Kedung Baruk, Surabaya, Sabtu (26/7/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Langkah itu, katanya, juga merupakan bagian dari refleksi dan komitmen kolektif dalam membangun masa depan lingkungan yang lebih baik, melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sektor swasta, komunitas, hingga dunia pendidikan.

“Bayangkan, sebuah ruang terbuka hikau tempat kita bisa lari pagi, jalan sore, nikmati sunset, bermain bersama anak-anak. Itulah minpi sederhana, kita ingin membantu menghidupkan kembali sungai sebagai ruang hidup,” ucapnya.

Agus Iman Sonhaji perwakilan Pemkot Surabaya mengatakan bahwa mimpi dan upaya tersebut luar biasa, bahkan mewariskan warisan baik untuk generasi mendatang juga.

“Dan tentunya masyarakat sekitar sini, saya menyaksikan sendiri, semua diajak terlibat. Karena Pak Rahmat selalu mengajak teman-teman dari mulai, Kecamatan, dan Kelurahan serta warga dalam konteks pembangunan ini, dan itu sudah terwujud hari ini,” katanya.

Ia menyebut, revitalisasi di kawasan Sungai Jagir tersebut bukan hanya berdampak baik pada lingkungan, tetapi juga bisa menghidupkan UMKM.

“Ekologi dan ekonomi sedang digagas untuk berjalan beriringan. Dan ini kita semua perlu men-support,” ucapnya.

M. Nuh Ketua Dewan Pengawas Yayasan Harmoni Tirta Lestari (Hartari) saat memberi sambutan di bantaran Sungai Jagir, Jalan Raya Kedung Baruk, Surabaya, Sabtu (26/7/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

M. Nuh Ketua Dewan Pengawas Yayasan Hartari mengatakan, di antara ciri negara maju yakni memiliki sungai yang bersih dan pendidikannya bagus. Ia menyebut, revitalisasi Zona 3 kawasan Sungai Jagir merupakan bagian dari upaya mewujudkan sungai yang sehat.

“Sungai Jagir ini paling tidak memiliki fungsi seperti sediakala, yaitu fungsi simbol peradaban yang unggul. Dari situlah, paling tidak tugasnya nge-rem (menahan) agar sungai ini tidak semakin turun kualitasnya, tetapi tidak cukup hanya menahan supaya tidak semakin jelek, tetapi harus membalikkan lagi,” jelasnya.

Nuh menjabarkan, ada empat hal yang harus dilakukan di samping penataan secara fisik, yaitu pertama, membangkitkan awareness publik atau kepedulian publik terhadap lingkungan.

Kedua, membangun kebiasaan baik dalam menangani, membaca dan mementingkan sungai. Ketiga, memberi apresiasi kepada siapa pun yang punya kepedulian terhadap sungai. Dan jika seluruhnya sudah jalan, keempat menurutnya ekosistem sungai bisa dibangun dengan baik.

“Oleh karena itu, tidak bisa dilepaskan hanya fisiknya semata, tetapi ada aktivitas-aktivitas yang menghidupi dari sungai itu, mulai dari aktivitas olahraga, aktivitas bisnis, UMKM, demikian dan selanjutnya. Tetapi yang tidak kalah penting adalah mengajak anak-anak sekolah untuk bisa menikmati dan belajar di kawasan sungai Jagir ini,” ujarnya.

Pihaknya berpesan, jika tidak bisa membantu merawat sungai, jangan mengotori atau merusak sungai.

“Kalau nggak iso ngewangi, ojo ngerepoti. Nek gak iso berseni ojo ngotori. Minimal itu, turu ae luweh apik, timbangane melek tambah repot kabeh. Selamat berjuang, kita buktikan bahwa insyaallah, kita semua bisa menjadikan Sungai Jagir ini sebagai ekosistem yang bagia dari peradaban unggul,” pungkasnya. (ris/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 27 Juli 2025
26o
Kurs