
Muhammad Isnur Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) meminta aparat kepolisian maupun TNI untuk menahan diri saat menghadapi massa dari aksi unjuk rasa.
Dia mengatakan bahwa pada, Sabtu (30/8/2025) malam, hingga Minggu (31/8/2025) dini hari, situasi demonstrasi yang berujung kericuhan di beberapa titik di Jakarta cukup mencekam. Dia menduga tak sedikit yang menjadi korban dan mengalami kekerasan pada momen tersebut.
“Yang terpenting adalah sebenarnya sekarang meminta kepada penguasa untuk memerintahkan kepada aparatnya untuk menahan diri, tentara, polisi, semuanya tahan diri,” kata Isnur seperti dilansir Antara.
Untuk itu, dia meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak menunjukkan arogansi, kekejaman, dan tidak menunjukkan kekuatan senjata kepada massa demonstran.
“Hadapilah rakyat dengan humanis ya,” kata dia.
Hingga Minggu siang, pihaknya pun masih mendata jumlah korban atau orang-orang yang ditangkap karena aksi semalam yang mengalami kericuhan.
“Kami sedang meminta tim baik itu paramedis, baik itu paralegal maupun kantor-kantor LBH, sedang mendata,” kata dia.
Sebelumnya pada Jumat (31/8/2025) hingga Minggu dini hari, aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan terjadi di sekitar kompleks parlemen, Senayan, Semanggi, Kwitang, Senen, hingga Tanjung Priok. Selain itu, sejumlah rumah Anggota DPR pun dijarah, di antaranya rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, hingga Uya Kuya. (ant/bil/iss)