Kamis, 16 Mei 2024

Pemkot Gelar Kejuaraan Altetik untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Lompat jauh yang diikuti siswa inklusi di Surabaya. Foto: Istimewa.

Pemerintah Kota Surabaya secara resmi membuka kejuaraan olahraga atletik nasional yang bertajuk, National Paralympic Committee (NPC) 2018. Event olahraga ini, diikuti sebanyak 45 Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Inklusi, dari mulai SD, SMP hingga SMA se-Surabaya.

Para siswa yang mengikuti kejuaraan ini terdiri dari siswa luar biasa yakni tunarungu wicara, tuna grahita, tuna netra dan down syndrom.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya memberikan apresiasi kepada panitia dan seluruh pengurus NPC Surabaya, yang tanpa lelah terus mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus ini untuk bisa berprestasi. Menurutnya, tidak ada kesempurnaan di dunia ini. Sebab, kesempurnaan hanya milik Tuhan.

“Karena itu, mari kita dorong anak-anak kita, untuk siapapun, bagaimana pun dia, bisa berprestasi. Kalau kita sungguh-sungguh, maka Tuhan akan mengabulkan semua yang kita inginkan,” kata Risma saat membuka kejuaraan NPC di lapangan Thor, Jl. Patmosusastro No.32-B, Surabaya, Minggu, (12/8/2018).

Kendati demikian, ia berharap agar para pendidik bisa terus membimbing anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan. Pastinya, di antara anak-anak ini, suatu saat menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negara, khususnya Kota Surabaya.

“Yakinlah bahwa suatu saat, pasti di antara anak-anak kita yang akan menjadi kebanggaan kita. Bukan hanya di Surabaya, tapi juga di Indonesia bahkan di dunia. Asal kita yakin dan semangat untuk mendidik anak-anak kita,” katanya.

M. Afghani Wardhana Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya menjelaskan, kejuaraan NPC merupakan ajang olahraga atletik tahunan yang dikhususkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Tahun ini, diikuti sebanyak 400 peserta dari sekolah Inklusi dan SLB se-Surabaya. Tujuan diadakannya kegiatan ini, untuk memotivasi anak-anak berkebutuhan khusus agar bisa berprestasi dan tidak merasa minder.

“Meskipun di dalam dirinya itu ada kekurangan, tapi hendaknya dibalik itu semua kita yakin anak-anak itu punya bakat dan talenta. Apabila itu diasah terus, kita yakin bisa menjadi sebuah prestasi,” katanya.

Pada kejuaraan atletik tahun ini, panitia menetapkan empat cabang kategori lomba. Yakni, lari, lompat jauh, dan tolak peluru. Sementara untuk jarak olahraga lari, Afghani mengungkapkan, panitia menerapkan tiga nomer, yakni 100 meter, 200 meter dan 400 meter.

“Paling tidak menjadi penyemangat dan motivasi bagi anak-anak, meskipun dalam kondisi berkebutuhan khusus, tapi mereka bisa mengembangkan bakat talenta di bidang olahraga atletik,” katanya.

Melalui event ini, Afghani menambahkan, dengan saling bertemunya anak-anak berkebutuhan khusus dengan sekolah lain, diharapkan dapat semakin membangkitkan motivasi dan semangat bagi anak-anak ini. Ia juga berpesan kepada para orang tua agar terus menyemangati anak-anak ini.

Kedepan, ia berharap, melalui event ini bisa muncul baru bibit-bibit atlit di bidang olahraga atletik. Terlebih lagi, anak-anak ini bisa membanggakan Kota Surabaya, bahkan Indonesia.

“Intinya untuk menyemangati dan memotivasi anak-anak agar tidak merasa minder,” katanya. (bid/tin/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
31o
Kurs