Jumat, 1 November 2024

Membayangkan Pertarungan Messi Melawan Mbappe

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Lionel Messi dan Kylian Mbappe saat tampil dalam Piala Dunia 2022. Kedua superstar akan saling berhadapan kala Prancis menghadapi Argentina dalam final Piala Dunia 2022 di Doha pada 18 Desember 2022.

Lionel Messi dan Kylian Mbappe sama-sama bermain untuk Paris Saint Germain. Keduanya mitra sekaligus bersaing dalam klub raksasa Liga Prancis itu.

Mengutip Antara, keduanya tampil dan bertarung dalam partai puncak turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar untuk membela tim nasional dari negaranya.

Pertarungan Prancis dengan Argentina bukan saja laga klasik antara kedua klub sepak bola yang sama-sama dua kali menggenggam trofi lambang supremasi sepak bola global itu. Melainkan, laga ini sebagai pembuktian siapakah di antara Lionel Messi dan Kylian Mbappe yang terbesar.

Messi sudah empat kali mengikuti Piala Dunia dan trofi ini selalu saja lepas dari jangkauannya.

Kini pada edisi kelima dan setahun setelah dia memasukkan trofi Copa America, turnamen besar bersama timnasnya, Messi berpeluang mewujudkan mimpi bersama skuad Tim Tango edisi 2022, yang disebutnya memiliki visi dan pandai membaca arah permainan.

Menurut Mbappe, turnamen ini merupakan Piala Dunia keduanya. Dia bersiap menjadi salah satu dari segelintir orang untuk menyamai generasi Pele yang menjadi juara dunia dua kali berturut-turut.

Kedua pemain superstar ini terpaut jauh umurnya, Messi 35 tahun dan Mbappe 23 tahun. Umur tidak menjadi penghalang saat berada di lapangan hijau.

Ini dikarenakan mereka sama-sama tampil menawan hingga membuat orang-orang berdecak kagum. Mulai caranya mencari ruang, oleh bagaimana mengolah bola, oleh betapa piawainya mereka memperdaya lawan, dan oleh visinya dalam memetakan arah permainan.

Mereka juga sama-sama kreatif. Hanya saja ada sedikit perbedaan, termasuk kecepatan berlari.

Messi sudah dimakan usia sehingga larinya tidak secepat dulu.

Sementara itu, Mbappe yang berlari dengan kecepatan 35,3 km per jam kala melawan Polandia bersama Kamaldeen Sulemana, Nico Williams, David Raum, Antonee Robinson, Daniel James, Achraf Hakimi dan Ismaila Sarr adalah sprinter-sprinter fantastis.

Dari segi kreativitas, Messi tidak kalah dari Mbappe bahkan bisa di atasnya.

Dua pertandingan terakhir Piala Dunia 2022 menunjukkan bahwa kreativitas mereka kala Messi melakukannya saat menghadapi Kroasia, sedangkan Mbappe melawan Maroko.

Dalam pertandingan semifinal melawan Kroasia, Messi mencetak gol ketiga untuk Argentina dengan cara sensasional. Tetapi kemaestroannya segera disamai Mbappe yang juga meliuk-meliuk mengelabui lima pemain lawan sebelum merancang gol kedua Prancis kala melawan Maroko.

Atraksi paling ditunggu

Aksi mereka jadi atraksi yang ditunggu oleh para suporter bola, apalagi berbeda dari sebelumnya saat tampil bersama untuk saling mendukung menciptakan gol untuk PSG, kini mereka masuk sebagai lawan.

Keduanya memiliki para deputi yang tahu keinginan mereka. Mereka memiliki asisten-asisten haus gol yang sama pintarnya dalam membaca permainan dan membebaskan dua superstar dari kawalan lawan.

Namun, kedua pemain ini sering kreatif untuk menciptakan ruang bagi dirinya sendiri. Mereka juga tahu kapan menggiring bola sendirian atau mengirimkan bola kepada rekan-rekannya.

Jika Mbappe ditaruh dalam posisi sayap yang mengapit Olivier Giroud bersama Ousmane Dembele di kanan dan Antoine Griezmann sebagai false nine, maka Messi ditempatkan sebagai ujung tombak kembar yang belakangan disandingkan dengan Julian Alvarez.

Posisi keduanya berusaha disembunyikan agar lawan ragu untuk mengawalnya. Mbappe membuat lawan ragu apakah harus mengawal Giroud, Dembele atau dia. Messi membuat lawan terpecah antara harus mengawal Alvares dan lainnya, atau dia.

Tetap saja keduanya menjadi sasaran utama bek-bek lawan.

Paling menonjol dalam timnya

Mengawal kedua pemain ini tidak hanya fokus kepada bola dan kaki kedua pemain, karena bek-bek lawan membutuhkan aspek yang mustahil mereka miliki yakni mengontrol jalan pikiran kedua megabintang.

Dua bintang klub Prancis yang dimiliki Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani penguasa Qatar ini membiarkan mereka bebas berkeliaran.

Mereka sama-sama sudah mencetak lima gol dan paling banyak menciptakan peluang gol untuk timnya masing-masing. Mbappe menciptakan 25 peluang, Messi membuat 27 peluang.

Mereka juga sering menjadi sasaran umpan rekan-rekannya, termasuk menerima bola di antara lapangan tengah dan lini pertahanan lawan. Mbappe sudah 147 kali menerima bola, sedangkan Messi 123 kali.

Walaupun Messi versus Mbappe adalah episode paling menarik dalam laga final Piala Dunia 2022 nanti, sebenarnya ini juga pertarungan antara Rodrigo de Paul dengan Aurelien Tchouameni.

De Paul malah lebih istimewa lagi. Ini adalah pemain Argentina yang paling tinggi jelajah berlarinya, paling sering menusuk dan memotong serangan lawan, serta paling sering menerima dan mengirimkan bola.

Dia adalah satu dari tiga pemain Argentina berstatistik tinggi selain Messi dan Angel de Maria. Sedangkan dari Prancis, ada empat pemain paling menonjol termasuk Mbappe. Tiga lainnya adalah Tchouameni, Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele.

Laga ini juga sebagai kontes dua kiper hebat yang masih tersisa dalam Piala Dunia 2022, antara Emiliano Martinez dengan Hugo Lloris. Martinez sudah 34 kali menyelamatkan gawang Argentina, sedangkan Lloris sudah 53 kali menghindarkan gawang Prancis dari kebobolan.

Mereka juga dua calon pasti peraih Sepatu Emas, tidak tahu siapa di antara mereka yang meraih trofi, lebih sulit diprediksi.

Messi mungkin lebih bernafsu ketimbang Mbappe yang sudah mendapatkan trofi itu pada 2018 dalam usia hanya satu tahun lebih tua dibandingkan ketika Messi melakukan debut Piala Dunia pada 2006.

Namun Messi mungkin tak peduli dengan rivalitas diam-diamnya dengan Mbappe. Sebaliknya Mbappe mungkin menganggap sekuen ini salah satu bagian paling menarik di balik sekuel akhir Piala Dunia 2022 ini.

Apakah ini puncak dari segala puncak karier Messi atau justru pengukuhan untuk era cemerlang Mbappe? Dua hari lagi jawabannya pada Minggu, 12 Desember 2022.(ant/tik/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
27o
Kurs