Sabtu, 5 Oktober 2024

Jelang Peringatan Tragedi Kanjuruhan, Erick Dorong Putusan MA Terlaksana dan Komitmen Perbaikan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Erick Thohir Ketum PSSI saat diingatkan soal Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober, Sabtu (30/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pada Minggu,  1 Oktober 2023 tepat setahun Tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi. Terkait hal ini, Erick Thohir Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) turut menguatkan lagi komitmen perbaikan di semua lini sepak bola Tanah Air.

Proses hukum para terdakwa turut disoroti Erick, salah satunya vonis bebas dua polisi Polres Malang yang dianulir Mahkamah Agung, menurutnya harus benar-benar dieksekusi.

Sebagai pengingat, Mahkamah Agung (MA) akhirnya menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada AKP Bambang Sidik Achmadi mantan Kasat Samapta Polres Malang dan 2,5 tahun penjara kepada Kompol Wahyu Setyo Pranoto eks Kabag Ops Polres Malang.

Keduanya, awalnya divonis bebas dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.

“Kalau masalah hukum tentu saya mendorong, dan itu kan kemarin sudah ada putusan dari MA, yang kita harus pastikan itu (penbatalan vonis bebas) terjadi,” jelas Erick saat kunjungannya ke Surabaya hari ini, Sabtu (30/9/2023).

Erick Thohir Ketua Umum PSSI saat menanggapi ajakan foto anak-anak berjersey bola di Surabaya, Sabtu (30/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Selain mendorong proses hukum tetap berjalan, Erick menegaskan komitmen PSSI merealisasikan sejumlah kesepakatan. Salah satunya renovasi stadion agar sesuai standar FIFA.

“Contoh pemerintah bersama PSSI sesuai dengan kesepakatan FIFA, kan kita mau adanya renovasi di stadion-stadion yang memang keamanannya kurang maksimal,” jelasnya lagi.

Dia menambahkan kalau pembersihan praktik-praktik kenakalan wasit dalam pertandingan juga dilakukan PSSI.

Terbukti, ada temuan Satgas Anti Mafia Bola Polri yang akhirnya menetapkan enam tersangka dugaan suap pengaturan skor pada pertandingan Liga 2 November 2018, dan dilaporkan Juni 2023 lalu. Mereka terdiri dari empat wasit dan dua orang dari pihak klub sepak bola.

“Mangkanya kita kerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan bisa menghukum seumur hidup. Dan kemarin dari pihak kepolisian sudah ngumumin, tapi saya belum dapat datanya ya kita tunggu,” imbuhnya.

Erick yang juga Menteri BUMN menegaskan, masih banyak transformasi sepak bola lain yang akan dilakukan agar menciptakan iklim pertandingan sehat.

“Bagaimana kita mendorong sepak bola kita yang lebih sehat, karena kan kepanasan suporter itu salah satunya pertandingan belum selesai hasilnya sudah tau. Artinya ini harus benar-benqr diperbaiki dari pada sistem perwasitan itu sendiri. Seiring dengan transformasi suporter, mangkanya ini pertama kali di PSSI ada komite ad hoc suporter gak pernah dalam sejarah. Nah itu dorongan dari FIFA supaya kita memperbaiki sistem di suporter, nah kita tunggu besok dan kesepakannya,” ujarnya.

Terakhir, ia tetap menyampaikan prihatin pada keluarga korban atas luka juga nyawa yang pergi. Erick yakin, bantuan apapun yang diberikan pemerintah tak mampu menggantikan apalagi menghapus kedukaan.

“Saya rasa pemerintah daerah pada saat peristiwa Kanjuruhan itu, ya Bu Khofifah, Pemkab Malang, saya pun sebelum jadi ketua PSSI pun sudah mendorong bantuan. Tetpi yang saya bilang, apapun yang kita lakukan, untuk keluarga yang ditinggalkan tidak pernah menghilangkan kedukaan. Tinggal bagaimana kita saling menjaga, kita mendorong transformasi yang baik dan tentu wilayah hukum kemarin sudah diputuskan,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Sabtu, 5 Oktober 2024
30o
Kurs