Sabtu, 25 Mei 2024

Menjaga Kondisi Tubuh Saat Kemarau, Dirut RSUI: Jangan Lupa Agar Tetap Terhidrasi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Foto Ilustrasi mengonsumsi air mineral agar tubuh terhidrasi. Foto: Pixabay Foto Ilustrasi mengonsumsi air mineral agar tubuh terhidrasi. Foto: Pixabay

Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.Pk(K), MPH, Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dalam sebuah acara bincang-bincang di Depok, Jawa Barat, membagikan sejumlah tips untuk menjaga kebugaran tubuh saat cuaca panas seperti saat ini.

Melansir dari Antara pada Minggu (8/10/2023) hari ini, Astuti menyoroti pentingnya menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga. Bahkan saat di sebagian besar wilayah Indonesia cuaca sedang panas. Ia menekankan perlunya menjaga hidrasi tubuh dengan mengganti cairan yang hilang selama aktivitas fisik.

“Jangan lupa (untuk) mengganti cairan tubuh agar tetap terhidrasi,” kata dokter spesialis patologi klinik tersebut.

Selain itu, perempuan yang juga anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini menyarankan untuk selalu mengonsumsi air. Konsumsi air saat saat berolahraga maupun aktivitas lainnya. Baik itu air mineral maupun minuman berelektrolit. Hal ini berguna agar tubuh tidak kekurangan cairan.

Astuti juga mengimbau untuk memperhatikan teknik berolahraga, khususnya dalam olahraga berlari, untuk menghindari cedera. Fokus dan teknik yang tepat dalam berolahraga sangat penting.

“Cuma tekniknya, ya (diperhatikan), mesti bagaimana, jangan sampai cedera,” ujarnya.

Oleh karena itu, pentingnya menjaga tubuh untuk tetap terhidrasi. Pemanasan sebelum berolahraga juga dianggap penting untuk menghindari kekakuan otot dan memungkinkan gerakan tubuh yang lebih leluasa.

Astuti juga menyarankan untuk melakukan olahraga pada waktu-waktu yang lebih sejuk, seperti pagi hari sebelum pukul 10:00 atau sore dan malam hari, untuk menghindari dehidrasi akibat cuaca panas.

Selama berolahraga, selalu memantau dan memastikan bahwa detak jantung berada dalam rentang normal. Jika detak jantung melebihi batas 151 denyut per menit (dpm), sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan tubuh.

“Jadi, kalau lari (ada keluhan), dok, saya kok heart rate (detak jantung)-nya tinggi banget ya, nah itu nanti bisa dicek (ke dokter ahli),” jelasnya. (ant/feb/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Kurs
Exit mobile version