
Luhut Binsar Pandjaitan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menekankan komitmennya terhadap penerapan program sport science dalam pelatihan atletik, untuk mencapai hasil yang diukur sesuai target.
Luhut mengatakan, dengan pendekatan secara ilmiah maka kemajuan latihan para atlet tidak bisa dimanipulasi, karena dipertanggungjawabkan dengan data-data yang jelas.
Data-data yang diperoleh dari para atlet, selanjutnya dapat dihubungkan dengan teknologi kecerdasan buatan atau AI. “Nanti AI akan menyarankan atlet-atlet mana yang bagus siapa saja,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (1/9/2025).
Hal itu sebelumnya disampaikan Luhut dalam acara Kongres PASI 2025 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (1/9/2025). Atlet-atlet pada nomor yang menjadi fokus, kata dia, akan dibuatkan data-data dan program khusus yang memungkinkan kemajuan latihan mereka memperingatkan berdasarkan hitungan secara ilmiah.
“Jadi bukan pakai perasaan, (melainkan) saintifik. Jadi setiap waktu kita akan monitoring dan ini bukan hal yang susah, big data-nya kita punya,” katanya.
Luhut mengatakan, dengan pendekatan secara ilmiah maka kemajuan latihan para atlet tidak bisa dimanipulasi karena dipertanggungjawabkan dengan data-data yang jelas.
Luhut yang belum lama ini ditetapkan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, mengatakan bahwa pelaksanaan program berbasis AI sangat bagus karena bisa melacak semua hal termasuk kekurangan atau ketidakefisienan suatu program.
Pekerjaan berbasis AI, lanjut dia, mulai dikembangkan untuk program-program dalam pemerintahan sehingga ke depannya sangat mungkin diterapkan untuk olahraga atletik.
“Atletik itu hanya bagian kecil ketika diterapkan AI, jadi tidak ada masalah. Kita semua harus kompak, kerja keras, dan fokus,” katanya.(ant/mas/bil/iss)