Rabu, 25 Juni 2025

Lyon Didegradasi ke Ligue 2 Akibat Masalah Keuangan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Olympique Lyonnais ketika berhadapan dengan Manchester United dalam ajang Europa League 2024/2025. Foto: AP

Olympique Lyonnais klub Ligue 1 resmi didegradasi ke Ligue 2 oleh otoritas sepak bola Prancis akibat masalah keuangan. Keputusan itu diumumkan oleh Liga Profesional Prancis pada Selasa (24/6/2025), dan segera menuai reaksi keras dari pihak klub.

Lyon, yang telah tujuh kali menjuarai Ligue 1 dan kini dimiliki oleh John Textor pengusaha Amerika Serikat, menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Dilansir dari ESPN, John Textor bersama Mickael Gerlinger Direktur Sepak Bola Lyon sebelumnya telah menjalani pemeriksaan oleh Direktorat Nasional Pengendalian Manajemen (DNCG), badan pengawas keuangan klub-klub profesional Prancis.

Pada November 2024, DNCG sempat menjatuhkan sanksi degradasi sementara kepada Lyon karena klub dinilai memiliki utang sebesar 175 juta euro dan tidak menyampaikan rencana jelas untuk menguranginya.

Saat itu, DNCG juga memberlakukan larangan transfer untuk jendela transfer Januari.

Dalam pernyataan resminya, Lyon menyayangkan keputusan terbaru tersebut.

“Olympique Lyonnais mencatat keputusan tidak masuk akal yang dijatuhkan DNCG malam ini, dan kami akan segera mengajukan banding,” tulis klub dalam keterangan resmi.

“Dengan dana yang telah kami buktikan dan pencapaian di bidang olahraga yang membawa kami ke kompetisi Eropa dua musim berturut-turut, kami tidak mengerti bagaimana keputusan administratif bisa menjatuhkan klub Prancis sebesar ini,” imbuhnya.

Keputusan tersebut diumumkan hanya sehari setelah Crystal Palace, klub Liga Premier Inggris, mengumumkan bahwa Woody Johnson pemilik New York Jets telah menandatangani perjanjian pembelian saham John Textor. Textor menjual 43 persen sahamnya di Crystal Palace senilai 254 juta dolar AS.

Dalam pernyataannya, Lyon mengklaim posisi keuangan mereka telah membaik.

“Berkat suntikan dana dari para pemegang saham dan hasil penjualan saham di Crystal Palace, posisi kas kami meningkat pesat. Kami memiliki sumber daya yang lebih dari cukup untuk menjalani musim 2025/2026,” tulis Lyon.

Namun, kekhawatiran terhadap stabilitas keuangan Lyon sebenarnya telah muncul sejak Oktober 2024 lalu. Saat itu, Eagle Football Group milik Textor mengungkapkan jumlah utang yang mencapai sekitar 575 juta dolar AS. Upaya Textor untuk memindahkan dana dari Botafogo, klub miliknya di Brasil, ke Lyon juga ditolak.

Meski demikian, para petinggi Lyon tetap optimistis. Textor menegaskan bahwa situasi keuangan klub telah membaik secara signifikan.

“Dari kontribusi pemegang saham kami, kami telah menginvestasikan modal baru, tidak hanya untuk DNCG, tapi juga untuk lisensi UEFA kami. Ditambah lagi kabar baik soal penjualan saham di Crystal Palace, situasi likuiditas kami kini jauh lebih stabil,” ujar pria berusia 59 tahun itu kepada wartawan.

Awal Juni ini, Lyon juga mendapat tambahan dana sebesar 42,5 juta euro dari hasil penjualan pemain muda Rayan Cherki ke Manchester City.

Namun tekanan terhadap klub terus meningkat. Dua tahun lalu, DNCG telah menempatkan Lyon di bawah pengawasan khusus dengan membatasi pergerakan mereka di bursa transfer dalam “kerangka biaya upah dan ganti rugi transfer”.

Sebagai informasi, Lyon menjuarai Ligue 1 selama tujuh musim berturut-turut pada periode 2002 hingga 2008, dan sempat mencapai semifinal Liga Champions pada 2020. Musim ini, mereka gagal lolos ke Liga Champions setelah hanya finis di peringkat keenam Ligue 1. (saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 25 Juni 2025
30o
Kurs