Setiap menyampaikan pidato, Soekarwo maupun Saifullah Yusuf selalu tak lepas dari candaan khas mereka. Begitupun ketika menyampaikan orasi politik usai mereka dilantik, Rabu (12/2/2014).
Awalnya, orasi politik didahului dengan pidato dari Soekarwo. Bersemangat dan disertai banyak tepuk tangan. Setelah menyampaikan ide pembangunan, Soekarwo lantas memberikan kesempatan pada wakilnya, Saifullah Yusuf untuk berorasi.
“Saya ini wakil, jadi wakil gubernur itu harus siap dan tahu posisi wakil itu kalau dibutuhkan oleh Gubernur. Tapi saya juga harus memastikan gubernur membutuhkan saya, tidak meninggalkan begitu saja,” kata Gus Ipul, sebutan Saifullah Yusuf disertai tawa ratusan warga yang mendengarkan orasi politik.
Gus Ipul juga sempat memuji kinerja Soekarwo yang dinilai banyak menciptakan ide baru untuk memajukan Jawa Timur bahkan memajukan Indonesia.
“Dan kalau ditanya, di Indonesia ini siapa yang paling banyak punya saudara. Jawabannya adalah Pakde Karwo. Semua orang sekarang memanggil dia Pakde, keponakkannya kan banyak sekali,” katanya lagi.
Tak mau kalah, Soekarwo lantas mengambil pengeras suara dan menjawab guyonan Gus Ipul. “Dulu periode pertama pantas disebut Gus Ipul, tapi di periode ke dua ini harusnya dipanggil Kiai Haji, karena Gus Ipul ini salah satu Ketua Umum PBNU,” kata Soekarwo.
Sebutan Gus, lanjut Soekarwo, adalah sebutan bagi santri muda. Karena masih muda, maka masih bisa berbuat salah. Nah, karena sekarang sudah dua kali menjabat, maka sebutan Gus sudah tak lagi pantas. “Kalau disebut Kiai maka sudah tidak boleh lagi salah,” ujarnya.
Di akhir pidatonya, Gus Ipul juga menyebut jika Jawa Timur makmur, maka Indonesia juga akan makmur. “Dan Indonesia itu ya PBNU, Pancasila, Bineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45,” katanya sambil terkekeh. (fik)
NOW ON AIR SSFM 100
