Isu tentang potensi rusuh pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2014 mulai menimbulkan ekses. Hal ini ditegaskan Bambang Soesatyo anggota komisi III DPR RI di Jakarta, Senin (30/6/2014).
Menurutnya, kecenderungan yang menggelisahkan ini mestinya tidak ditolerir. Karena itu, jajaran TNI, Polri dan BIN perlu memberi jaminan atau memastikan bahwa situasi pasca Pilpres 2014 tetap kondusif.
“Dalam beberapa pekan terakhir ini, saya mendengar berbagai kalangan menggunjingkan kemungkinan terjadinya rusuh pasca Pilpres. Apalagi Polri pun sudah memprediksi kemungkinan terjadinya benturan fisik antarpendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di beberapa kota,” kata Bambang.
Dia menambahkan, situasi seperti ini menggelisahkan, dan mestinya tidak ditolerir, karena eksesnya sangat nyata. Pekan lalu, atau jelang akhir Juni 2014, depresiasi rupiah berlanjut. Nilai tukar rupiah sudah tembus Rp 12.000, tepatnya Rp 12.103 per dolar AS. Sepanjang pekan lalu itu, rupiah sudah terdepresiasi 1,56 persen terhadap dolar AS.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari transaksi terakhir, Jumat (27/6/2014), terkoreksi 27,28 poin.Faktor utama yang memengaruhi situasi pasar valuta dan saham akhir-akhir ini adalah dinamika politik menuju Pilpres yang terkesan tidak kondusif.
Kegelisahan sebagian masyarakat itu setidaknya telah disuarakan oleh Megawati Soekarnoputri mantan Presiden, dalam konferensi pers di Hotel Horison, Bekasi, Jumat (27/6/2014). “Akhir-akhir ini, saya dengar rumor akan terjadi huru-hara, saya sendiri tidak tahu siapa yang pertama menyebarkan rumor itu,” kata Megawati .
Bambang mengapresiasi kesiagaan Polri, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang terus memantau dinamika publik. Namun, Bambang menyarankan agar Polri berinisiatif membangun komunikasi dengan tim pemenangan masing-masing kubu Capres-Cawapres guna mengajak mereka bekerjasama mewujudkan suasana kondusif dan damai.
Masing-masing kubu harus menyadari pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri.(faz/wak)
NOW ON AIR SSFM 100
