Jumat, 29 Maret 2024

PKB Surabaya Berharap NU Tetap Menjadi Pemersatu Bangsa

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Mahfudz Ketua DKC Garda Bangsa Surabaya yang juga Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya. Foto: Istimewa.

Garda Bangsa Surabaya dan Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya memanjatkan doa dan harapan kepada Nahdlatul Ulama di Hari Lahir ke-95, Minggu (31/1/2021). Ucapan itu disampaikan Mahfudz Ketua DKC Garda Bangsa Surabaya yang juga Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya.

Dalam usia 95 tahun, Mahfudz berharap NU tetap menjadi kawah candradimuka untuk generasi masa depan bangsa Indonesia. Agar, Indonesia bisa menjadi negara yang maju, tanpa melupakan keistimewaan Islam yang berciri Nusantara.

“Selamat harlah NU ke-95. Semoga NU tetap menjadi pemersatu bangsa, dengan menyebarkan Aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan. NU harus tetap berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjaga nilai-nilai nasionalisme,” kata Mahfudz, Minggu (31/1/2021).

Selain itu, Mahfudz juga berharap NU bisa terus menjadi motor terdepan bangsa Indonesia dalam menegakan toleransi umat beragama dan melawan bentuk radikalisme serta terorisme di Indonesia.

Termasuk pula peran kiai dan para santri di masa depan. Mahfudz ingin NU, berperan aktif dalam memajukan bangsa di tengah iklim persaingan global yang semakin kompleks.

“Sesuai pesan presiden Joko Widodo, kiai dan santri harus bisa berkiprah untuk bangsa. Mulai dari memberdayakan ekonomi umat yang berbasis pesantren, hingga jadi pelopor teknologi informasi untuk negeri. NU kuat, Indonesia hebat,” katanya.

Komitmen NU itu pula yang digunakan oleh Fraksi PKB DPRD Surabaya dalam kerja-kerja politiknya. Mahfudz mengatakan, dalam kerja politik fraksi PKB, mereka selalu mendahulukan sikap moralitas, kemanusiaan, dan toleransi kepada para konstituennya. Tak pernah membedakan pelayanan untuk warga, hanya berdasarkan ras, agama, suku, warna kulit.

Selain itu, mereka juga tetap teguh dalam menjalankan faham Ahlussunnah wa Al-Jama’ah. Seperti menjaga keutuhan NKRI, menjaga kerukunan beragama, serta menghindari permusuhan antar sesama ummat.

“Kami tetap jaga ukhuwwah islamiyyah dan ukhuwwah wathaniyyah yang merupakan faham-faham dasar Aswaja. Karena kami percaya, NU ada untuk menjaga NKRI dari perpecahan dan menjaga persatuan bangsa,” katanya.(bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs