Jumat, 26 April 2024

Kunjungan Ketum Golkar ke Pesantren Probolinggo Penting untuk Menjaga Basis Konstituen di Jatim

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Ketum Partai Golkar silaturahmi ke Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (14/9/2022). Foto: istimewa

Ahmad Khoirul Umam Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) menilai kunjungan Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar ke pondok pesantren di Probolinggo, Jawa Timur, sebagai hal yang wajar.

Karena, Golkar memperoleh suara yang banyak pada Pemilu 2019. Salah satu provinsi penyumbang suara terbanyak buat partai berlambang Pohon Beringin adalah Jawa Timur.

“Golkar adalah partai peringkat keempat di Jawa Timur pada Pemilu 2019. Wajar kalau Airlangga melakukan silaturahmi ke jaringan pesantren di Jawa Timur,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).

Menurut Umam, kunjungan Airlangga juga penting dalam rangka menjaga basis elektoral Golkar di Jatim.

“Hal itu penting untuk menjaga basis pemilih loyal Golkar di Jatim,” imbuhnya.

Walau begitu, Umam menyebut kunjungan tersebut tidak akan berpengaruh pada kenaikan elektabilitas Airlangga sebagai bakal calon presiden (capres) dari Partai Golkar pada Pilpres 2024.

“Kunjungan itu tidak menjamin berpengaruh pada naiknya elektabilitas Airlangga di Jatim dan di tingkat nasional. Karena, Airlangga belum mampu menunjukkan aspek pembeda antara dirinya dengan para capres potensial lainnya,” paparnya.

Kunjungan tersebut, lanjut Umam, tetap bernilai positif dalam rangka memantapkan mesin politik Golkar menjelang kontestasi Pemilu 2024.

“Setidaknya, safari politik seperti ini tetap baik untuk penguatan mesin partai politik menuju Pemilu 2024 mendatang,” sebutnya.

Kemarin, Rabu (14/9/2022), Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar mengunjungi dua pondok pesantren di Probolinggo, Jawa Timur, yaitu Ponpes Zainul Hasan Genggong, dan Ponpes Nurul Jadid, Paiton.

“Kami hanya ingin silaturahmi bertemu dengan Kiai Mutawakkil dan keluarga besar Ponpes Genggong. Juga ke Kiai Zuhri Zaini pengasuh Ponpes Nurul Jadid. Tidak ada yang lain,” tutur Airlangga.

Sementara itu, Airlangga Pribadi Kusman Pengamat Politik dari Universitas Airlangga mengatakan, Airlangga Hartarto sebetulnya bisa jadi ‘pengunjung’ pondok pesantren yang berbeda dengan elite politik lain kalau membawa sesuatu yang konkret.

“Selain Pak Airlangga, yang melakukan kunjungan ke pesantren tentu banyak. Ketua parpol lain juga melakukan hal serupa, apalagi itu dilakukan di pesantren-pesantren besar. Apa yang menjadi pembeda Pak Airlangga dengan yang lain, itu yang akan menentukan pengaruhnya besar atau tidak? Harus lebih konkret,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, ada muatan lain yang juga dimiliki setiap ketua umum partai politik yang berkunjung ke pondok pesantren.

“Saya melihat dua hal. Pertama Jatim, kultural politik nahdliyin, karakter santri kuat. Untuk kepentingan pertama menaikan suara Golkar, dan orientasi Pak Airlangga masih kelihatan berjuang untuk Pilpres 2024,” ungkap Airlangga Pribadi.

Maka dari itu, penting buat Golkar untuk memperluas konstituen dan dukungan publik.

“Dukungan ke pesantren menjadi penting, itu jadi bagian tradisi Golkar kalau dalam konteks elektoral,” pungkasnya.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs