Kamis, 2 Mei 2024

Bawaslu Surabaya Masifkan Sosialisasi Pengawasan Partisipasi Pemilu ke Pemuda Gereja

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Lilies Pratiwi Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Surabaya waktu memberikan materi, Sabtu (20/5/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya masifkan sosialisasi pengawasan partisipasi pemilu kepada pemuda Gereja yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Surabaya dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Lilies Pratiwi Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Surabaya mengatakan tujuan kegiatan ini merupakan upaya untuk bersama-sama mengawasi tahapan pemilu.

“Kami tertarik, karena sebelumnya mereka sudah melakukan audiensi. Biasanya jarang sekali pemuda gereja melakukan audiensi untuk sosialisasi pengawasan partisipasi pemilu,” ujar Lilies waktu ditemui di sela acara, yang berlangsung di mal BG Junction, Surabaya, Sabtu (20/5/2023).

Kata Lilies, angka keikutsertaan pemilih pemula naik cukup signifikan. Misalnya di Jawa Timur sendiri mencapai 20 persen, menurutnya itu bisa menekan angka golput bagi pemilih pemula yang didominasi anak muda.

Pengawasan partisipatif tahapan pemilu ini dinilai sangat penting untuk melibatkan semua pihak. Sebab dengan angka partisipasi pengawasan yang tinggi, maka proses demokrasi Pemilu di tiap daerah bisa berjalan dengan semestinya.

Meski demikian, untuk membangun kesadaran partisipatif bukanlah hal yang mudah. Lilies menyebut terdapat kampung rawan pemilu di Kota Surabaya yang diukur dengan indeks kerawanan pemilu (IKP).

“Untung mengantisipasi (kampung rawan pemilu) kita mengadakan kampung pengawasan. Kita sudah menyusun IKP di Surabaya jadi ada titik rawan, yang perlu kita adakan progam kampung pengawasan bersama kelompok masyarakat,” jelasnya.

Kata Lilies, salah satu ciri kampung rawan pemilu di Surabaya adalah yang memiliki daftar pemilih tetap (DPT) tertinggi. “Untuk dimensi paling rawan itu menjelang pemungutan suara, money politik,” imbuhnya.

Sementara itu, Emilius Yosta Ketua PMKRI menilai sosialisasi pengawasan partisipasi pemilu sangat penting. Menurutnya anak-anak muda punya peran untuk memastikan kualitas pemilu yang jujur dan adil.

“Saya kira kegiatan ini membantu orang-orang muda tahu peran mereka kira-kira bagaimana. Untuk mengawasi tahapan-tahapannya (Pemilu) agar tidak ada semacam pelanggaran,” tutur Emilius.(wld/ihz/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs