Minggu, 19 Mei 2024

Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi Untuk Pilkada Surabaya

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi - Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat menyambut warga Surabaya pada Kirab Adipura Kencana di Balai Kota Surabaya, Rabu (6/3/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

Lembaga survei WE Institut mencatat elektabilitas Eri Cahyadi masih menjadi yang tertinggi ketimbang tokoh potensial lainnya untuk maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya 2024.

“Kami beberapa waktu lalu melakukan survei untuk Pilkada Surabaya, hasilnya petahana Eri Cahyadi masih dominan,” kata Sugeng Siswanto Direktur WE Institut di Surabaya, dilansir Antara, Senin (6/5/2024).

Berdasarkan hasil survei WE Institut, elektabilitas Eri Cahyadi mencapai 61,80 persen. Kemudian, posisi kedua disusul petahana Armuji Wakil Wali Kota Surabaya (10,00 persen), Fuad Bernardi Calon Legislatif DPRD Jawa Timur terpilih yang juga Putra Tri Rismaharini Menteri Sosial (3,50 persen), Tom Liwafa Calon Legislatif DPR RI terpilih (2,00 persen), dan Ahmad Dhani Calon Legislatif DPR RI terpilih (1,70 persen).

Keunggulan elektabilitas Eri Cahyadi, salah satunya dipengaruhi oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

WE Institut mencatat tingkat kepuasan masyarakat Surabaya terhadap kinerja Eri Cahyadi mencapai 87,7 persen.

“Itu menjadi modal untuk petahana di periode kedua kalau memang mau bertahan,” terangnya.

Survei tersebut dilakukan pada periode 17-27 April 2024, menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 1.000 orang dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya dan margin of error sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut perolehan elektabilitas tokoh yang berpeluang maju di Pilkada Surabaya berdasarkan hasil survei WE Institut:

1. Eri Cahyadi 61,80 persen.
2. Armuji 10,00 persen.
3. Fuad Bernardi 3,50 persen.
4. Tom Liwafa 2,00 persen.
5. Ahmad Dhani 1,70 persen.
6. Lucy Kurniasari 1,20 persen.
7. Azrul Ananda 0,90 persen.
8. Adi Sutarwijono 0,80 persen.
9. Machfud Arifin 0,70 persen.
10. Reni Astuti 0,60 persen.
11. Dyah Katarina 0,50 persen.
12. Cahyo Harjo Prakoso 0,50 persen.
13. Musyafak Rouf 0,50 persen.
14. Bambang Haryo Soekartono 0,30 persen.
15. M Soleh 0,30 persen.
Tidak Tahu/Tidak Menjawab (TT/TJ) 14,70 persen. (ant/ike/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version