Minggu, 5 Mei 2024

Mahfud Tegaskan Tak Akan Beri Uang Demi Dipilih, Janji Berantas Korupsi dan Pelanggaran Hukum

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Mahfud MD cawapres nomor urut tiga saat gelar acara Tabrak Prof di warkop Surabaya, Rabu (10/1/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Mahfud MD calon wakil presiden (Nawapres) nomor urut 3 memastikan tidak akan memberi uang demi dipilih (money politic), di Pilpres 2024

Poin-poin itu disampaikan saat menjawab beragam pertanyaan pemuda Surabaya di sebuah warung kopi kawasan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Rabu (10/1/2024).

Dalam kesempatan itu, pria yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam itu mempersilahkan masyarakat untuk menilai sesuai hati nurani, apakah memilih dirinya atau.

“Karena dijanjikan jabatan lalu menyuruh orang memilih orang yang tidak sesuai hati nurani. Oleh sebab itu, Anda datang ke sini (supaya) berpikir, tidak usah milih saya, kalau hati nurani Anda tidak,” tegasnya saat di acara “Tabrak Prof”, Rabu (10/1/2024).

Ia juga berjanji, jika menang pilpres dan dilantik, korupsi serta pelanggaran hukum akan jadi pekerjaan rumah (PR) pertama yang bakal diberantas.

“Kalau hukum tidak tegak, semua akan dikorupsi lagi. Oleh sebab itu saya tabrak. Mundur Wir. Tabrak itu yang pertama. Pembersihan birokrasi itu pertama,” katanya.

Menurutnya, korupsi yang melibatkan aparat selama ini tidak diselesaikan dengan baik, termasuk yang terjadi di Kementerian BUMN. Kalau semua permasalahan itu diselesaikan, dia menilai semua urusan akan lebih mudah.

“Anda bohong bicara kesejahteraan rakyat, pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat kalau korupsi dan penegakan hukum tidak ditata. Yang bisa menyejahterakan itu adalah pemberantasan korupsi dan penegakan hukum. Coba korupsi sekarang dipangkas, (uangnya) bagi ke rakyat, ke UMKM untuk modal dan sebagainya, itu luar biasa. Itu yang kita tabrak duluan,” bebernya lagi.

Saat ditantang mahasiswa Surabaya beragama Katolik soal memastikan tidak akan ada politik identitas dalam pemilu, Mahfud menyebut, sudah berhasil menggagalkan banyak rencana-rencana menjelang Natal dan Tahun Baru kali ini.

Dia mengatakan hal itu jadi bukti bahwa politik identitas sudah berkurang. Tapi menurutnya, yang masih perlu dijaga, yakni sikap jujur dan adil dalam pemilu, agar tidak ada yang menggunakan kekuatan aparat.

“Tidak mengabulkan apa yang disebut dalam ilmu korupsi itu ada istilah trading memperdagangkan pengaruh. Saya punya jabatan ini, saya gerakkan orang itu agar memilih ini, itu namanya trading influence itu termasuk korupsi. Nah mudah-mudahan ini bisa dikendalikan agar pemilu kali ini meskipun politik identitas tidak ada tapi trading itu harus bersih bisa memilih kita cukup ya sudah,” benernya.

Sisanya banyak poin yang dibahas terkait program pertumbuhan ekonomi untuk beragam profesi usaha, termasuk janji mempermudah lapangan kerja bagi disabilitas.

“Nanti kita ke depan ini disabilitas ini harus kita, karena menurut undang-undang dasar disabilitas itu harus mendapat afirmasi perlakuan khusus dari negara itu perintah undang-undang dasar,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
29o
Kurs