Kamis, 26 Juni 2025

Nurul Arifin: Indonesia Harus Aktif Dorong Gencatan Senjata Iran-Israel

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Nurul Arifin anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar saat jadi pembicara dalam Dialektika Demokrasi di gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (26/6/2025). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Nurul Arifin Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar menyatakan bahwa konflik Iran-Israel yang berlangsung selama 12 hari telah mengguncang stabilitas global.

Ia menilai, meskipun perang ini berlangsung singkat, dampaknya sangat luas baik secara geopolitik, ekonomi, hingga keamanan digital.

“Perang ini memang hanya berlangsung 12 hari, tetapi dampaknya sudah mengguncang dunia. Bukan hanya bagi Iran dan Israel, tapi juga negara-negara lain yang terdampak secara ekonomi, politik, dan bahkan keamanan digital,” ungkap Nurul, dalam Dialektika Demokrasi di gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (26/6/2025) membahas perang Iran-Israel.

Ia menyoroti bagaimana serangan rudal Iran sempat membuat Israel kelabakan, sebelum akhirnya diredam oleh intervensi Amerika Serikat. Namun, ia menekankan bahwa jika konflik ini berlarut, konsekuensinya akan lebih parah.

“Kalau ini berlangsung lebih lama, instabilitas global bisa sangat terganggu. Lonjakan harga energi sempat terjadi, walau bisa dikendalikan dengan pelepasan cadangan energi oleh sejumlah negara. Untungnya tidak sampai memicu krisis,” lanjutnya.

Nurul juga menyinggung potensi bahaya ekstremisme dan radikalisme yang dapat dipicu dari narasi digital berbasis konflik luar negeri.

“Konflik ini membawa dua entitas besar secara ideologis dan etnis yang jika dikapitalisasi bisa memicu ekstremisme dan perang siber. Ini harus kita waspadai bersama, termasuk dampaknya ke dalam negeri,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Nurul menekankan pentingnya peran aktif Indonesia dalam mendorong gencatan senjata melalui jalur diplomasi internasional.

“Indonesia harus aktif mendorong gencatan senjata lewat ASEAN, OKI, dan PBB. Kita punya posisi strategis karena menganut politik bebas aktif dan tidak memihak. Ini kekuatan kita,” tegasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya mitigasi dalam negeri, terutama menjaga stabilitas harga energi serta menangkal penyebaran paham ekstrem melalui ruang digital.

“Mitigasi internal harus dijalankan. Pemerintah juga perlu memastikan kesiapan dalam evakuasi WNI dari negara-negara terdampak konflik,” kata Nurul, sembari menyebut akan ada rapat koordinasi antara Komisi I DPR dan Kementerian Luar Negeri pekan depan.

Nurul menambahkan bahwa Komisi I DPR juga akan terus menjalankan fungsi diplomasi parlemen untuk membawa pesan perdamaian dan kemanusiaan.

“Kami di DPR akan menyuarakan terus pentingnya perdamaian. Karena perang tidak ada gunanya. Seperti pesan dalam lagu ‘Imagine’ milik John Lennon, dunia akan lebih indah jika dipenuhi cinta, bukan kebencian,” tegasnya.

Nurul mengingatkan bahwa konflik Iran-Israel hanyalah satu dari sekian banyak konflik global yang belum terselesaikan, termasuk di Gaza serta Ukraina-Rusia.

“Perang Gaza masih belum selesai. Rusia-Ukraina juga belum ada ujungnya. Kita tidak tahu siapa yang diuntungkan dari semua ini, tapi yang jelas rakyat sipil selalu jadi korban,” pungkasnya.(faz/ham)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 26 Juni 2025
28o
Kurs