ASEAN secara resmi membuka pintunya dan merangkul Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).
Pengukuhan tersebut ditandai dengan penandatanganan dokumen keanggotaan penuh Timor-Leste oleh seluruh pemimpin negara ASEAN, yang turut disaksikan oleh para pemimpin negara mitra wicara ASEAN.
Langkah ini menjadi momen bersejarah bagi kawasan Asia Tenggara. Dengan bergabungnya Timor-Leste, ASEAN menegaskan kembali citranya sebagai kawasan yang utuh, damai, inklusif, dan menjunjung tinggi persahabatan regional.
“Timor-Leste siap mengikuti seluruh kesepakatan dan prinsip-prinsip yang dianut ASEAN,” demikian pernyataan resmi yang disampaikan usai penandatanganan.
Melansir Antara, perjalanan Timor-Leste untuk menjadi anggota ASEAN bukanlah hal yang mudah. Negara yang merdeka pada tahun 2002 itu telah mengajukan permohonan keanggotaan sejak 2011.
Baru pada 2022, ASEAN memberi kesempatan bagi Timor-Leste untuk menjadi pengamat (observer) dan mengikuti berbagai pertemuan tingkat tinggi ASEAN sebagai langkah awal menuju keanggotaan penuh.
Menurut Piagam ASEAN (ASEAN Charter), syarat utama untuk menjadi anggota penuh antara lain negara harus berlokasi di kawasan Asia Tenggara, diakui oleh seluruh anggota ASEAN, setuju terikat dengan Piagam ASEAN, serta mampu melaksanakan kewajiban keanggotaan seperti membuka kedutaan besar di seluruh negara anggota, menghadiri pertemuan tingkat tinggi, dan menandatangani berbagai perjanjian dan deklarasi ASEAN.
Timor-Leste juga harus menunjukkan kemampuan berpartisipasi dalam tiga pilar utama ASEAN, yaitu Komunitas Politik dan Keamanan (APSC), Komunitas Ekonomi (AEC), dan Komunitas Sosial dan Budaya (ASCC).
Keinginan Timor-Leste sempat menemui hambatan. Beberapa negara anggota ASEAN, seperti Singapura, awalnya skeptis terhadap kesiapan ekonomi dan infrastruktur negara tersebut.
Namun, secara bertahap Timor-Leste mampu membuktikan kapasitasnya. Dukungan kuat datang dari sejumlah negara anggota, terutama Indonesia, yang konsisten mendorong percepatan keanggotaan Timor-Leste di ASEAN.
Pembahasan mengenai aksesi Timor-Leste terus mengerucut. Pada 10 September 2025, para pejabat senior ASEAN (SOM) berkumpul di Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia, membahas persiapan teknis dan hukum menjelang keanggotaan penuh Timor-Leste.
Pertemuan tersebut meninjau kemajuan penyusunan dokumen aksesi, partisipasi Timor-Leste dalam instrumen hukum ASEAN, serta langkah-langkah lanjutan pascaaksesi resmi.
Sehari sebelum pengukuhan, yakni Sabtu (25/10), Timor-Leste juga menyerahkan instrumen aksesi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).
Langkah ini mempertegas komitmen Timor-Leste terhadap perdamaian dan keamanan kawasan. Keikutsertaan dalam SEANWFZ memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan bebas senjata nuklir dan berkontribusi pada stabilitas global.
Dengan bergabungnya Timor-Leste, ASEAN kini menjadi kawasan dengan 11 anggota berpopulasi lebih dari 680 juta jiwa. Menurut data Bank Dunia per September 2025, Timor-Leste memiliki populasi sekitar 1,3 juta jiwa dengan Produk Domestik Bruto (PDB) senilai 1,6 miliar Dollar AS dan PDB per kapita 1.295 Dollar AS.
Masuknya Timor-Leste diharapkan membawa energi dan perspektif baru ke dalam ASEAN, memperkaya kerja sama politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan.
“Kehadiran Timor-Leste akan memperkuat identitas kolektif ASEAN tidak hanya dalam demografi, tetapi juga dalam politik, ekonomi, dan budaya,” tulis pernyataan resmi ASEAN.
Selamat datang dalam keluarga besar ASEAN, Timor-Leste.(ant/bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
