Selasa, 1 Juli 2025

Tutup Konferensi PUIC di Jakarta, Puan Ajak Dunia Islam Bersatu Hadapi Krisis Global

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPR RI saat menutup Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Foto: istimewa.

Puan Maharani Ketua DPR RI resmi menutup Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Dalam pidatonya, Puan menyerukan pentingnya persatuan negara-negara Islam untuk menghadapi krisis global yang kian kompleks, mulai dari konflik kemanusiaan, ketidaksetaraan, hingga ancaman moral global.

“Yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza, bukan sekadar tragedi kemanusiaan. Ini adalah krisis moral. Dan sebagai dunia Islam, kita tidak boleh diam,” tegas Puan dalam pidato penutupan di Ruang Paripurna, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan.

Konferensi PUIC ke-19 ini dihadiri delegasi parlemen dari 37 negara anggota OKI dan sejumlah negara serta organisasi pengamat. Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus merayakan 25 tahun berdirinya PUIC yang lahir pada 1999.

“Di Jakarta ini, kita telah memperkuat semangat kebersamaan dan solidaritas antarparlemen dunia Islam. Tapi ini baru awal. PUIC harus lebih dari sekadar forum diplomasi. Kita harus menjadi penggerak perubahan,” ujarnya.

Selama empat hari, enam komite tetap membahas isu-isu strategis, dari pemberdayaan perempuan dan pemuda, perjuangan Palestina, hingga Islamofobia dan minoritas Muslim.

Puan mengatakan, tema konferensi kali ini yaitu “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience” sangat relevan dengan kondisi global saat ini.

“Tata kelola pemerintahan yang baik adalah nilai luhur Islam. Kita harus tunjukkan bahwa dunia Islam bisa jadi teladan dalam transparansi dan akuntabilitas,” katanya.

Sorotan khusus juga diberikan pada solidaritas terhadap Palestina. Menurut Puan, dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina adalah komitmen Indonesia yang tidak akan berubah.

“Indonesia akan terus berdiri di garis depan untuk keadilan bagi Palestina,” ujarnya.
Selain isu politik, Puan juga menekankan pentingnya kerja sama ekonomi antarnegara OKI, termasuk dalam perdagangan halal, keuangan syariah, dan pemberdayaan umat.

“Kita perlu perkuat soft power dunia Islam melalui pendidikan, peran pemuda, dan kepemimpinan perempuan,” jelasnya.

Konferensi ini ditutup dengan pengesahan Jakarta Declaration yang berisi resolusi kolektif negara-negara anggota PUIC dalam memperjuangkan keadilan dan pembangunan dunia Islam.

“Deklarasi Jakarta ini bukan hanya dokumen. Ini komitmen bersama untuk membawa perubahan nyata,” terangnya.

Puan juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mengawal implementasi dari deklarasi ini selama masa keketuaan PUIC yang dipegang DPR RI hingga tahun depan.

“Sebagai seorang perempuan, ibu, dan Ketua Parlemen, saya percaya warisan kita bukan pada bangunan, tapi pada martabat yang kita pulihkan bagi mereka yang tertindas oleh perang dan ketidakadilan,” ucapnya.

Di akhir sambutannya, Puan mengajak seluruh delegasi membawa semangat dari Jakarta ke parlemen negara masing-masing.

“Dunia Islam harus bersatu. Hanya dengan itu, kita bisa menjawab tantangan zaman ini,” pungkasnya.(faz/ham)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 1 Juli 2025
32o
Kurs