Lampu PJU yang menerangi baliho salah satu pasangan calon akhirnya dimatikan sementara, rencananya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya akan menambah lampu PJU khusus untuk menerangi baliho paslon Risma-Whisnu.
Konflik antara Tim Pemenangan Risma-Whisnu dengan KPU Kota Surabaya saat pemasangan Baliho di Jalan Indrapura akhirnya diselesaikan dengan keputusan mematikan lampu PJU yang hanya menerangi baliho salah satu pasangan calon.
Sebagai penyelenggara kampanye KPU dituduh tidak siap memfasilitasi kedua pasangan calon. Ini membuat KPU gerak cepat memintakan solusi ke DKP Kota Surabaya.
Khalid Kepala DKP Kota Surabaya mengatakan telah ada solusi untuk masalah tersebut.
“Iya, sudah kami sudah koordinasi. Memang kami harus memfasilitasi kedua pasangan calon,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Kamis (7/10/2015).
Solusi untuk masalah itu adalah dengan menambahkan ornamen (tiang lampu PJU dadakan) dari pipa untuk menerangi baliho milik Risma Wisnu.
“Enggak pakai biaya, cuman ornamen dari pipa. Stok lampu sudah ada. Ornamennya masih kita pesankan,” kata Khalid.
Pembuatan dan pemasangan ornamen ini, kata Khalid, kurang lebih selama 2-3 hari. Selama itu pula, lampu PJU yang sudah ada, yang hanya menerangi baliho pasangan calon Rasiyo-Lucy saat malam hari, terpaksa dimatikan.
Seperti diberitakan, Rabu (7/10/2015) malam, dilakukan pemasangan baliho paslon Pilkada Surabaya secara simbolik, di Jalan Indrapura Surabaya. Awalnya pemasangan ini berjalanan lancar bahkan guyup, namun tiba-tiba terjadi keributan dari kubu Risma yang memprotes KPU dan Paswas, pasalnya lampu PJU tepat berada diatas baliho Rasiyo-Lusi, sehingga lebih terang dibanding baliho Risma-Whisnu.
Merasa dirugikan kubu Risma-Whisnu meminta baliho miliknya diterangi PJU yang sama dengan pasangan lawan sehingga adil. (den/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
