Waspada Dua Titik Krisis Pasca Umumkan Hasil Pilpres

Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI menyebutkan, ada 2 titik krisis pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pemugutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres), Selasa (22/7/2014) mendatang.

Disebutkan bahwa, krisis pertama yaitu saat hasil Pilpres itu diumumkan dan titik krisis kedua adanya asumsi penelitian yang ada di bawah Mahkamah Konstitusi (MK).

Putusan MK bisa menimbulkan permasalahan sendiri, tidak serta-merta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menerima perhitungan KPU tersebut karena hasil putusannya biasanya lain.

Sehubungan dengan itu, presiden menyerukan agar dilakukan penjagaan dalam proses demokrasi agar berjalan dengan damai, tertib, dan lancar.

Hal ini dilakukan juga tanggal 20 Oktober 2014 nanti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa resmi mengakhiri mandat dan amanah dari rakyat sekaligus menyambut pemimpin baru yang diharapkan bisa memimpin negara dan bangsa lebih baik lagi dengan lancar.

Dalam kapasitas sebagai kepala negara, SBY sudah menyampaikan ke KPU dan MK agar bertindak profesional dan kredibel sehingga saat memproses segala sesuatunya dengan baik. Masyarakat juga wajib mengawal dan mengawasinya agar KPU dan MK benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik.

Jika ada yang tidak terima dengan hasil Pilpres, Presiden mempersilahkan membawa permasalahan tersebut ke MK, yang mana ini sudah sesuai jalurnya.

Presiden juga tidak menghendaki, pihak asing ikut campur tangan seperti halnya pemilihan Presiden di Afganistan yang mengharuskan Hillary, Menteri Luar Negeri AS turun tangan ketika Pilpres di negara itu deslop.

“Demi kehormatan bangsa dan negara, bangsa Indonesia harus bisa menyelesaikan urusan dalam negerinya sendiri,” kata Presiden di kantornya pada Kamis (17/7/2014).

Mengenai keamanan pasca Pilpres cukup baik, diharapkan situasi seperti ini tetap terjaga untuk selamanya agar masyarakat bisa hidup dengan tenang.(nin/dwi)