Jumat, 29 Maret 2024

Pemakaian Dana Kampanye Menurun Karena Prabowo-Sandi Berinovasi Hemat

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Sandiaga Uno bersama Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Media Center, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 kembali melaporkan ke publik dana kampanyenya.

Tercatat sampai dengan bulan November 2018 ini, dana kampanye yang terkumpul untuk kampanye Prabowo-Sandi total adalah RP41,9 miliar. Dana ini semuanya dari internal dan partai koalisi.

Demikian disampaikan Thomas Djiwandono Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Media Center, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).

“Sampai dengan hari ini pengeluaran dana kampanye sebesar Rp34,5 miliar dari total Rp41,9 miliar,” ujar Thomas.

Kata dia, pengeluaran dana kampanye tersebut diantaranya untuk pertemuan terbatas, tatap muka, iklan media, Alat Peraga Kampanye (APK), bahan kampanye, serta kegiatan lain seperti sosial kemasyarakatan dan media sosial.

Tetapi selama masa kampanye mulai bulan September sampai dengan bulan November 2018 ini, penggunaan dananya menurun, khususnya dari bulan Oktober ke November.

“Pada bulan Oktober penggunaan dana kampanye sebesar Rp18,9 miliar, dan bulan November ini menurun menjadi sekitar Rp15 miliar,” kata dia.

Sementara Sandiaga Uno di tempat yang sama menjelaskan kalau selama satu bulan terakhir ini tim pemenangan terus melakukan inovasi untuk menekan biaya kampanye.

“Tadi sudah dijelaskan dana masuk dan dana keluar secara terperinci. Satu bulan terakhir kami temukan beberapa inovasi untuk menekan biaya seminim mungkin. Karena kami paket hemat,” kata Sandi.

Sandi mengaku mengandalkan kunjungan ke tokoh masyarakat, beberapa UKM, dan kegiatan low cost sifatnya.

“Kalau dulu dana untuk memobilisasi masyarakat, justru sekarang masyrakat yang datang berbondong-bondong. Kami biasa duduk di bawah, tidak sewa kursi. Panggung kami ganti kardus,” jelasnya.

Langkah ini, menurut Sandi, cukup lumayan hemat karena murni lebih banyak partisipasi masyarakat dan menghindari kegiatan di gedung.

“Lebih banyak di pujasera. Lebih banyak kegiatan partisipatif oleh relawan. Mudah-mudahan ini jadi refleksi bahwa biaya politik bisa lebih hemat,” pungkas Sandi.(faz/dim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
25o
Kurs