Jumat, 26 April 2024

Lima Alat Musik Tradisional Indonesia yang Kondang di Dunia

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Lewat tangan Kang Yayan Udjo, anak keenam Mang Udjo sang pendiri Saung Angklung Udjo (SAU), alat musik dari bambu ini tetap relevan dan kekinian di mata anak muda. Foto: Dhafin Surabaya City Guide

Indonesia terkenal akan ragam seni dan budayanya. Keragaman itu tercermin dalam berbagai aspek, alat musik misalnya. Antar satu daerah dengan yang lainnya, punya alat musik tradisional yang berbeda dan khas. Dilansir dari situs indonesia.go.id, ini lima alat musik Indonesia yang mendunia:

1. Angklung

Berasal dari Jawa Barat, alat musik tradisional yang satu ini terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun. Untuk dapat dimainkan, Angklung digoyangkan sehingga melodinya keluar. Karena satu Angklung mewakili satu tangga nada, Angklung harus dimainkan oleh banyak orang agar dapat menghasilkan nada yang indah.

Angklung diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Tidak hanya itu, Angklung mencatat rekor dunia di Guiness Book of World Record karena dimainkan oleh kurang lebih lima ribu orang partisipan dari seluruh dunia. Mereka membawakan lagu We Are the World karya Michael Jackson di Washington Amerika Serikat. Keberhasilan tersebut digawangi oleh maestro angklung bernama Daeng Udjo dari Sanggar Seni Saung Mang Udjo di Bandung.

2. Gamelan

Salah satu hal yang membuat gamelan mendunia adalah karena beberapa negara memasukan gamelan sebagai kurikulum pendidikan, seperti UCLA, University of Minesota, Michigan University. Lalu di Inggris ada Cambridge University dan University of Manchester. Di Singapura, gamelan dijadikan mata pelajaran di sekolah setingkat SD-SMP-SMA.

Gamelan merupakan gabungan alat musik yang menonjolkan gambang, metalofon, gendang, dan gong. Sama seperti angklung, gamelan juga harus dimainkan bersama.

Karena ketenaran gamelan, pemerintah berencana untuk mengajukan gamelan sebagai warisan budaya dunia ke PBB dan UNESCO.

3. Sasando

Alat musik petik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, Sasandu, yang berasal dari kata Sandu atau Sanu yang artinya bergetar atau meronta.

Sasando pernah dibawakan Djitron Pah asal Indonesia dalam ajang Asia’s Got Talent di 2015, hingga akhirnya dentingan merdu sasando tersebut memawa Djitron dan keluarganya keliling dunia. Djitron telah menjelajahi tiga benua, perlahan dia memperkenalkan alat musik tradisional Indonesia di kancah dunia. Djitron telah membawa sasandonya ke Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Belanda, Italia, Finlandia, Jerman, hingga Taiwan.

4. Tifa

Tifa berasal dari Indonesia bagian Timur, tepatnya Papua dan Maluku. Tifa terbuat dari kayu, berbentuk tabung, dan dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik yang satu ini biasa dimainkan saat upacara adat dan pertunjukan musik, serta tarian tradisional. Tifa merupakan jenis alat musik dengan satu suara, sehingga tifa dapat menjadi suara utama dan pengatur irama saat dimainkan bersama alat musik lainnya.

Alat musik tifa di Papua dan Maluku memiliki bentuk yang berbeda. Di Papua, bagian tengah tifa lebih melengkung dan memiliki pegangan pada bagian tengah. Tifa di Maluku berbentuk tabung dan tidak memiliki pegangan. Tida terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu Jekir, Potong, Dasar, dan Bas. Pembagian jenis tifa tersebut dibedakan dari warna suara, sehingga saat dimainkan bersama, jenis-jenis tifa tersebut harus disesuaikan dengan warna suara dan fungsi masing-masing.

5. Kolintang

Kolintang atau kulintang merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Kolintang terbuat dari kayu yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul. Kolintang terkenal luas di masyarakat Minahasa dan kerap kali digunakan untuk upacara adat, pertunjukan musik, hingga pertunjukan tari.

Kolintang sudah ada sejak zaman dahulu, digunakan masyarakat untuk mengiringi upacara ritual adat yang berhubungan dengan penghormatan roh leluhur.

Saat ini, fungsi alat musik kolintang beralih menjadi lebih kreatif. Kolintang dimainkan untuk pengiring tari, lagu, maupun orkestra. Dalam pertunjukan, biasanya semua jenis musik kolintang seperti loway, cella, karua, karua rua, uner, uner rua, katelu, ina esa, ina rua, dan ina taweng, digabungkan dengan formasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang pas dan seirama.(dfn/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs