Sabtu, 27 April 2024

“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” Tayang di Tanah Air 2 Desember 2021

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Salah satu adegan "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". Foto: Palaria Films

Perjalanan “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” berkeliling dunia kini akan mendarat di Indonesia pada 2 Desember 2021, seperti dilansir dari Palari Films yang dikutip Antara, Senin (1/11/2021).

Film Edwin yang kelima ini dibintangi Marthino Lio dan Ladya Cheryl ini telah mendapatkan klasifikasi 17+ dari Lembaga Sensor Film.

Kendati demikian Palari Films mengimbau bahwa film ini untuk penonton dewasa 18 tahun ke atas.

Setelah mendapatkan hadiah utama Golden Leopard di Locarno Film Festival, film ini juga tampil di beberapa festival.

Di antaranya Toronto International Film Festival, dan terus berkeliling ke festival film di Hamburg, Busan, London, Zagreb, Austria, Valladolid, Tokyo, São Paulo hingga Cairo.

Sebelum kembali pulang ke Indonesia, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” didaulat sebagai pembuka Singapore International Film Festival pada 25 November.

                                                     Poster “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”. Foto: Palaria Films

Selain itu kata Edwin, dirinya juga akan mengadakan sesi diskusi bersama Yeo Siew Hua sutradara Singapura, yang juga pernah memenangkan Golden Leopard untuk filmnya.

Akiko Ashizawa Director of Photography film ini, juga baru memenangi Best Cinematography di Seminci Valladolid International Film Festival 2021.

Akiko juga tengah dinominasikan di Asia Pacific Screen Awards untuk kategori Achievement in Cinematography.

Tak hanya merilis trailer dan poster versi Indonesia, Palari Films juga segera merilis lagu tema “Bangun, Bajingan” yang dibawakan oleh Ananda Badudu ft Rubina dan berkolaborasi dengan Lie Indra Perkasa & Dave Lumenta.

Disutradarai oleh Edwin, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” yang mengambil latar waktu di akhir 80-an sampai 90-an bercerita tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati.

Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia, yakni ia impoten.

Di masyarakat yang dikontrol oleh machismo dan patriarki, “burung” yang tak bisa bangun menjadi persoalan yang serius.

Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik tapi dia jatuh cinta.

Akankah Ajo menjalani kehidupan yang bahagia bersama Iteung dan, pada akhirnya, berdamai dengan dirinya?. (ant/wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version