Hari bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD) di Jalan Tunjungan Surabaya jadi salah satu alternatif pilihan kegiatan di hari libur. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, hari ini, Minggu (14/8/2022) pengunjung CFD dihibur pertunjukan orkestra dari kelompok Stradivari Orchestra.
Awalnya, seorang personel menabuh drum yang menyita perhatian pengunjung. Lalu, disusul petikan alat musik cello yang semakin menambah nuansa suara bass, baru kemudian pemain gitar melengkapi. Begitu irama lagu pertama, “Rek Ayo Rek” terdengar seiring tambahan 6 pemain biola yang muncul dari beberapa sudut jalan, masyarakat langsung menyambut dengan antusias.
Ada yang bertepuk tangan, sebagian pengunjung CFD tampak sigap mengambil telepon genggam untuk mengabadikan momen, beberapa juga menyerobot ke depan untuk menyaksikan lebih dekat.
Barisan pesepeda yang seharusnya hanya melintas pun memilih berhenti, beberapa langsung ikut berjoget dari atas sepeda lengkap dengan kostum gowesnya.
Mulai lagu “Semanggi Suroboyo”, “Indonesia Pusaka”, dan “Bendera” berhasil membuat penonton terpukau karena aransemennya yang asyik dan penuh semangat.
Dua lagu pop terakhir yang turut dibawakan, berjudul “Cintaku” karya Chrisye membawa para pengunjung bernostalgia. Beberapa komunitas lari, tanpa malu-malu menggoyangkan badannya sambil maju ke tengah untuk joget bersama pemain musik.
Antusias penonton juga menularkan semangat pada para pemain musik Stradivari Orchestra, yang akhirnya menambahkan satu lagu pop lagi untuk dibawakan.
“Kami mau bawain lagu Slow ya! Tahu kan? nanti maju ya ke depan joget bareng di sini semuanya boleh,” ujar seorang dari dua vokalis Stradivari Orchestra menyeru ke pengunjung.
Sekitar satu jam penampilan Stradivari Orchestra di Jalan Tunjungan itu bukan tanpa arti. Mereka sengaja mengadakan pertama kalinya ngamen di jalanan dalam rangka merayakan 10 tahunnya berkiprah di dunia orkestra.
Frans De Kweldju Manajer Stradivari Orchestra mengaku senang bisa menghibur para pengunjung yang rata-rata sedang jogging dan gowes itu.
“Baru kali ini kami mau share something ke masyarakat Surabaya, udah diberkati selama 10 tahun berkarier, meski masih 4 September nanti tapi sekalian memperingati HUT Kemerdekaan ke-77 RI, karena biasanya untuk menonton pertunjukan musik orkestra kan harus datang ke acara tertentu atau pesta pernikahan, pingin menghibur aja sih,” kata Frans pada suarasurabaya.net.
Total 10 personel yang tampil di jalanan memang berhasil menghibur penonton. terlebih kostum kasual warna pastel yang dipakai para pemain mayoritas anak muda itu terlihat menarik perhatian.
Frans berharap kondisi pandemi Covid-19 semakin terkendali. Sehingga, acara yang sudah boleh digelar bisa memulihkan penghasilannya dan kawan-kawan sesama seniman.
“Pandemi nggak ada event sama sekali, jadi kami bikin konten di Youtube. Akhirnya juga selama pandemi alih penghasilannya macam-macam, jual kopi, jual sayur, jual mi, dan lain-lain. Ada sekitar 50 orang. Tapi, sekarang sudah normal lagi, semoga terus seperti ini,” pungkasnya sambil tersenyum.(lta/dfn/rid)