Kamis, 16 Mei 2024

Kaspersky Temukan Taktik Penipuan yang Eksploitasi Pengguna Threads

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Aplikasi microblogging terbaru Threads asal Meta. Foto: Antara

Pakar Kaspersky menemukan beberapa taktik penipuan yang digunakan penipu untuk mengeksploitasi pengguna Threads yang merupakan aplikasi microblogging terbaru dari Meta.

“Penipu telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren. Dari skema penipuan hingga taktik pengumpulan data, para penipu ini berusaha keras untuk membahayakan keamanan pribadi dan finansial Anda,” ujar Olga Svistunova pakar keamanan Kaspersky, Jumat (14/7/2023).

Penjahat siber rupanya telah menemukan celah untuk melakukan penipuan dengan memanfaatkan kekurangan Threads, yang di mana aplikasi tersebut belum menyediakan versi web. Hal tersebut membuat beberapa orang tidak bertanggung jawab untuk membuat web palsu untuk meniru Threads dan mencuri data pengguna, dilansir Antara.

Penipu berupaya mengelabui pengguna untuk memasukkan kredensial login untuk mendapatkan informasi pribadi. Karena Threads ditautkan ke layanan Meta lainnya, pengguna juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.

Kemudian jika akun media sosial tersebut digunakan untuk berbisnis, maka penipuan semacam ini tentu berpotensi merugikan finansial karena bisnis dapat jatuh ke tangan yang salah. Selain itu, penipu juga bisa mendapatkan informasi perbankan yang digunakan untuk bisnis.

Selain itu, terdapat jenis penipuan melibatkan layanan fiktif yang disebut Threads Coin. Modusnya adalah menggoda pengguna untuk membeli koin ini menggunakan Ethereum. Namun, penting untuk dicatat bahwa satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna adalah kerugian finansial.

Skema penipuan lainnya seperti memberi pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis. Nantinya mereka dapat memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut.

Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi, yang termasuk mengirimkan SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus.

Namun, untuk mengklaim hadiah, pengguna diharuskan melakukan pembayaran. Pengguna pun akhirnya kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.

Selain itu, skema tersebut mendorong pengguna untuk berbagi informasi tersebut melalui SMS, yang tanpa disadari menjadi alat untuk menyebarkan penipuan lainnya.

Untuk melindungi diri penipuan tersebut, Olga mengatakan pentingnya mengadopsi pola pikir skeptis dan meneliti aktivitas yang mencurigakan, serta memprioritaskan langkah-langkah keamanan di dunia maya.

“Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik yang sedang populer, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri,” ujar Olga.

Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi diri saat menjelajahi teknologi baru, antara lain berhati-hatilah saat mengunduh perangkat lunak terutama jika dari situs web pihak ketiga.

Kemudian, pastikan situs web tempat anda mengunduh aplikasi adalah situs web yang sah, perhatikan ikon gembok di sebelah alamat link dan pastikan URL situs web diawali dengan “https://”.

Selanjutnya, gunakan kata sandi yang kuat dan unik. Gunakan password manager untuk mempermudah penggunaan kata sandi yang aman.

Berhati-hatilah terhadap tautan atau email mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal, serta gunakan solusi keamanan yang andal, yang dibekali kecerdasan terbaru untuk membantu mendeteksi dan menghapus walware apapun yang mungkin ada di komputer Anda. (ant/fra/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
29o
Kurs