Jumat, 3 Mei 2024

Instagram dan Threads Tak Akan Lagi Rekomendasikan Konten Politik ke Pengguna

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Threads. Foto: Gadgets360

Meta Platforms perusahaan induk Facebook, Instagram, dan Threads menyatakan tidak akan menjadi seperti Twitter, yang banyak menyuguhkan konten seputar debat politik yang panas dan toxic.

Melansir Tech Crunch, Meta merinci bagaimana mereka akan melakukan pendekatan terhadap rekomendasi konten politik di Instagram dan aplikasi kembarannya, Threads.

“Perusahaan ini tidak akan lagi mendorong politik kepada para pengguna. Serupa dengan kebijakan Meta yang sudah ada di Facebook, mesin rekomendasi Instagram dan Threads sekarang tidak akan secara proaktif menyarankan postingan politik kepada pengguna secara default,” kata Meta pada Jumat (9/2/2024) dalam pernyataan resminya.

Di Facebook, Meta telah mengurangi jumlah konten politik yang muncul di feeds, reels, facebook watch (video), groups you should join dan pages you may like. Kini Meta mengumumkan bahwa pendekatan yang sama akan hadir di Instagram dan Reels dalam beberapa bulan menjelang pemilihan umum 2024 di Amerika Serikat.

Dalam pengumuman lewat blog Instagram dan Meta Transparency Center, perusahaan mengatakan bahwa perubahan pada aplikasi Instagram akan berdampak pada area seperti Instagram Reels dan Instagram Explore, serta Rekomendasi In-Feed di Instagram dan Thread.

Melalui langkah ini, Meta memberikan pembeda pada aplikasi barunya dengan Twitter, yang sekarang disebut X, dengan cara yang signifikan.

Twitter sering menjadi tempat perdebatan politik, sebuah perluasan dari fungsinya sebagai jaringan berita real-time. Tetapi Instagram telah menjauhkan Threads dari berita, setelah menunda penambahan fitur trends, seperti yang ditawarkan X.

Adam Mosseri Head of Instagram juga secara khusus menyatakan pada bulan Oktober lalu, bahwa Threads tidak akan memperbanyak konten-konten berita di platformnya.

Meta menambahkan, perubahan yang akan dilakukan Meta akan berdampak pada peran Instagram dalam merekomendasikan konten kepada pengguna, tetapi tidak dengan cara menampilkan konten dari akun yang telah diikuti pengguna.

Sebagai contoh, jika sebuah akun yang tidak memenuhi syarat untuk direkomendasikan memposting konten politik, seperti berita tentang pemilu, hukum, atau topik sosial lainnya, maka konten akun tersebut akan tetap menjangkau pengikutnya melalui feed dan stories.

Namun, konten tersebut tidak akan direkomendasikan secara proaktif kepada yang bukan pengikut.

Instagram juga mengatakan bahwa akun profesional akan dapat menggunakan fitur account status untuk memeriksa status kelayakan akun mereka saat ini, dan dapat memilih untuk mengedit atau menghapus postingan dari Instagram page mereka.

Pengguna juga dapat meminta peninjauan ulang jika mereka tidak setuju dengan rekomendasi Instagram atas sebuah konten, atau dapat memilih untuk berhenti memposting konten agar memenuhi syarat untuk direkomendasikan kembali.

Selain itu, pengguna yang menginginkan konten politik direkomendasikan akan dapat mengaktifkannya melalui fitur setting di Instagram dan Thread. Facebook kedepannya juga akan mendapatkan kontrol yang sama.

Menghapus konten politik dari rekomendasi, dan menawarkan kepada pengguna untuk mengaktifkannya kembali jika mereka ingin melihatnya adalah perubahan yang terjadi, setelah bertahun-tahun Meta menerima keluhan terkait keresahan politik di media sosial.

Meta mengatakan bahwa perubahan tersebut akan diluncurkan ke pengguna Instagram dan Threads secara perlahan dan bertahap. Meskipun begitu, Meta tidak memberikan tanggal pasti kapan fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna. (azw/bil)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
29o
Kurs