Selasa, 21 Mei 2024

Waspadai Heatstroke di Tanah Suci, Pakar Imbau Jemaah Haji Jaga Stamina dan Cairan Tubuh

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi seseorang petugas kesehatan menyemprotkan air ke wajah anggota jamaah untuk mencegah heat stroke akibat panas dan dehidrasi yang mengancam keselamatan jamaah di Mina. Foto: Antara Ilustrasi seseorang petugas kesehatan menyemprotkan air ke wajah anggota jamaah untuk mencegah heat stroke akibat panas dan dehidrasi yang mengancam keselamatan jamaah di Mina. Foto: Antara

Musim haji tahun 1445 Hijriah akan segera dimulai. Jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia tengah melakukan persiapan untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci Makkah.

Kementerian Agama (Kemenag) RI sebelumnya telah menyatakan, bahwa Arab Saudi sedang dalam kondisi cuaca yang panas. Suhu di Tanah Suci pada musim haji sendiri, diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, Musrifatul Uliyah Dosen Prodi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengingatkan jemaah yang hendak melalukan ibadah haji agar mewaspadai heatstroke.

“Suasana di sana suhunya tinggi, sehingga harus menjaga kondisi tubuh dan menyiapkan segala sesuatunya,” katanya, Jumat (10/5/2024).

Musrifa mengatakan, yang paling utama harus memastikan cairan tubuh terpenuhi, yakni dalam sehari kurang lebih minum dua liter air putih.

“Kebutuhan minum itu harus benar-benar dijaga. Yang paling umum memang 2 liter per hari, supaya tidak terjadi dehidrasi, karena suhu yang tinggi di sana,” tuturnya.

Lebih lanjut, kulit tubuh juga harus dijaga dari sengatan sinar ultraviolet (UV). Perlindungan itu, bisa dilakukan dengan menyiapkan lap untuk membasahi kulit tubuh, serta tetap jaga-jaga dengan payung.

“Stamina harus dijaga, dibekali dengan vitamin untuk orang-orang yang mau naik haji,” katanya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya melakukan olahraga agar saat haji berjalan dengan maksimal, karena ibadah haji juga merupakan ibadah fisik.

“Harus dijaga secara teratur, begitu juga untuk lansia pastikan tidak ada gangguan penyakit tertentu yang tidak diperbolehkan. Jadi, harus sering cek kesehatan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, heatstroke atau sengatan panas merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat lagi mengatur suhu tubuhnya akibat paparan panas yang ekstrem. Hal tersebut, harus diwaspadai dan jika terdapat tanda-tanda seperti pusing hingga mual, harus segera ditangani sebelum berakibat fatal. (ris/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
26o
Kurs