Minggu, 19 Mei 2024

Cegah Heat Stroke, Jemaah Haji Disarankan Banyak Minum Air

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Jemaah haji melakukan tawaf di Kota Suci Makkah. Foto: freepik

Jemaah calon haji Indonesia disarankan untuk banyak atau rutin meminum air selama berada di Arab Saudi guna mencegah dehidrasi serta terhindar dari heat stroke.

“Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau teh, apalagi yang mengandung gula,” ujar dr. Leksmana Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, dilansir Antara pada Selasa (7/5/2024).

Suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dari heat stroke.

Heat stroke atau serangan panas adalah bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas. Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.

“Jemaah calon haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk harus mengenali kondisi gejala heat stroke,” ucapnya.

“Sebab, gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah,” imbuhnya.

Menurut dia, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jemaah. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus, dan rusaknya permukaan kulit.

Selain banyak minum air, jemaah juga disarankan untuk membawa penyemprot wajah dan mengisinya dengan air bersih untuk mengurangi panas di kulit.

Kemudian, menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan, misalnya payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen), dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

“Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup,” tuturnya.

Kepada jemaah lansia, dr. Leksmana berpesan untuk mengonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya, sehingga dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan.

Jemaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan, karena dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam daftar obat yang disiapkan tim kesehatan.

“Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” pungkasnya.(ant/ike/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs