Kamis, 5 Juni 2025

Berhenti Merokok Bisa Dimulai dari Menunda dan Mengurangi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas saat menempel imbauan larangan merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Dokter spesialis pulmonologi mengatakan, metode berhenti merokok bisa dilakukan melalui beberapa cara mulai dari mengurangi, menunda, hingga berhenti total.

“Ada beberapa metode, kalau mau langsung stop syukur, kedua ada yang ditunda dulu pemberian rokoknya dan ketiga pengurangan jumlah rokok yang dihisap setiap hari atau berangsur-angsur,” kata dr. Aditya Wirawan Ph.D SpP dilansir dari Antara, Selasa (3/6/2025).

Adit menjelaskan, cara berhenti merokok bisa dengan metode pengurangan jumlah rokok yang dikonsumsi per harinya.

Misalnya perokok membatasi dalam sehari hanya sepuluh batang rokok saja. Kemudian pada hari berikutnya dikurangi dua batang rokok per hari, hingga tidak ada rokok yang dikonsumsi lagi.

Cara lainnya yang disarankan adalah penundaan jam merokok. Ia menjelaskan jika biasanya perokok merokok di jam 9 pagi, maka di hari berikutnya jadwal merokok bisa mundur dua jam ke jam 11 pagi. Sampai akhirnya di hari ke tujuh, hanya merokok satu kali sehari saat malam hari.

“Teknik yang bisa dipakai tergantung mana yang cocok, yang penting keinginannya harus kuat, kalau ada kemauan kuat hari itu berhenti lebih baik,” kata Aditya.​​​​​​​

Ia mengatakan, dalam 20 menit saat perokok berhenti merokok, tekanan darah, denyut jantung, hingga aliran darah akan membaik.

Sementara dalam 12 jam, semua nikotin sudah diproses dalam tubuh dan tingkat karbon monoksida dalam darah akan kembali normal.

Efek juga terasa dalam dua sampai lima hari ke depan yakni nikotin sudah dikeluarkan tubuh dan fungsi pengecapan kembali normal.

Dalam dua sampai enam minggu, risiko infeksi akan membaik dan fungsi saluran pernapasan akan membaik sehingga sesak napas akan berkurang.

Efek jangka panjangnya dalam satu sampai 15 tahun ke depan, akan berkurang risiko jantung koroner, stroke menurun seperti tidak pernah merokok, risiko kanker berkurang 50 persen dan dalam 15 tahun penyebab kematian akan menurun.

Ia juga mengatakan perokok yang berhenti di usia pertengahan 30-an memiliki harapan hidup yang sama dengan yang tidak pernah merokok. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Kamis, 5 Juni 2025
29o
Kurs