Kamis, 21 Agustus 2025

Dokter Jelaskan Batasan Ajarkan Pola Hidup Bersih pada Anak

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi cuci tangan. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Ria Yoanita dokter spesialis anak menyampaikan penjelasan mengenai batasan dalam mendidik anak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Meski ada benarnya, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengemukakan, anggapan bahwa anak tidak boleh bersih terus agar tidak mudah sakit perlu dipahami konteks dan batasnya.

“Ada sebagian kebenaran dalam anggapan ini, tetapi perlu dipahami konteks dan batasnya,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut dilansir dari Antara, Kamis (21/8/2025).

Dia mengutip hipotesis higiene bahwa paparan wajar mikroorganisme di lingkungan, seperti mikroorganisme dari tanah dan hewan, dapat memperkuat sistem imun anak serta mengurangi risiko alergi, asma, dan penyakit autoimun.

Namun, ini tidak berarti bahwa anak harus dibiarkan kotor dan menghadapi risiko infeksi mikroorganisme penyebab penyakit.

Ria menekankan pentingnya mendidik anak menjaga kebersihan diri dan menerapkan higiene, seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air kecil maupun besar, guna mencegah berbagai masalah kesehatan.

Menurut dia, orang tua juga perlu mengajari anak untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.

Ria menyarankan para orang tua menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.

Selain itu, ia mengatakan, orang tua harus memastikan makanan dan minuman yang diberikan kepada anak aman untuk dikonsumsi.

Dina Agoes Soelistijani Kepala Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan sebelumnya mengemukakan perlunya kolaborasi dalam upaya membangun kebiasaan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, khususnya pada anak-anak.

“Kita memang harus bersama-sama berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menciptakan satu kondisi lingkungan yang kondusif untuk terjadinya perubahan perilaku,” paparnya.(ant/ata/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 21 Agustus 2025
31o
Kurs