Rabu, 10 September 2025

Dokter Sarankan Jangan Pakai Sepatu Baru saat Lomba Lari

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi seorang wanita yang sedang berolahraga lari. Foto: iStock

Dokter Listya Tresnanti Mirtha subspesialis kedokteran olahraga menyarankan untuk tidak menggunakan sepatu lari yang masih baru jika ingin mengikuti lomba lari untuk menghindari cedera.

“Berlari itu kan bukan kayak pesta atau fashion show yang justru pada saat hari H, biasanya kan kita pakai yang paling baru, justru nggak boleh, yang dipakai pada saat latihan lah yang harus dipakai ketika hari H-nya itu,” katanya dilansir dari Antara pada Selasa (9/9/2025).

Listya mengatakan, pemilihan sepatu yang nyaman sangat penting untuk menghindari risiko terjadinya cedera. Ia mengatakan, sepatu yang dipakai selama latihan sehari-hari adalah sepatu yang tepat untuk dipakai saat mengikuti lomba lari.

Hal itu karena kaki sudah menyesuaikan dengan sepatu yang digunakan, dan telah melalui proses tahapan saat latihan. Ia juga menyarankan untuk tidak mengganti sepatu selama 3-4 bulan sebelum mengikuti lomba lari.

“Jadi, biasanya untuk persiapan event-event lari, biasanya itu nggak disarankan untuk ganti sepatu itu paling tidak 3-4 bulan sebelum hari H. Jadi, kalau emang mau ganti, itu dipakai latihan,” katanya.

Dia juga mengatakan, kaki setiap orang juga berbeda-beda sehingga disarankan untuk memilih atau membeli sepatu secara langsung dan tidak melalui daring.

Selain memilih sepatu yang tepat, menyesuaikan postur tubuh dan pendaratan yang tepat saat berlari menjadi hal yang penting agar terhindar dari cedera.

Dia menjelaskan saat berlari postur badan harus tegak tidak membungkuk dengan pandangnya ke depan sekitar 10-15 meter, dan bahu rileks. Kemudian lengan sikunya ditekuk, diayunkan dari bahu, bukan dari pergelangan tangan dengan gerakan natural tidak menyilang di depan dada.

Sementara saat melangkah hindari langkah yang terlalu panjang, dan saat kaki mendarat dilakukan dengan ringan mulai dari telapak kaki tengah (mid-foot) atau belakang kaki (forefoot) untuk mengurangi beban sendi.

“Usahakan kaki mendarat di bawah pusat gravitasi, bukan jauh ke depan tubuh. Jadi, pendaratan yang dilakukan harus dengan lembut, tidak menghentak. Ini semua tentu saja hal-hal sederhana yang harus dilatih, supaya teknik lari menjadi benar,” saran Listya. (ant/fan/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Rabu, 10 September 2025
25o
Kurs